JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) belum dapat terlepas dari jeratan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di segmen kredit kecil dan menengah (UKM). BRI masih mencatat NPL tinggi di kedua segmen kredit tersebut sejak kurun waktu lima tahun terakhir hingga per Maret 2017. Berdasarkan laporan keuangan, BRI mencatat rasio NPL kredit kecil sebesar 3,91% per kuartal I-2017 atau naik 13 bps dibandingkan posisi 3,78% di kuartal I-2016. Kemudian, NPL kredit menengah mencapai 7,35% per kuartal I-2017 atau naik 66 bps dibandingkan posisi 6,68% di kuartal I-2016. Direktur Mikro BRI Mohammad Irfan mengakui rasio NPL pada kedua segmen tersebut sempat menanjak di kuartal I-2017 namun mulai turun di bulan April. Misalnya, per April 2017, rasio NPL untuk kredit kecil terjaga di level 2,5% dan rasio NPL kredit menengah di kisaran 4,5%.
BRI bersih-bersih kredit bermasalah UKM
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) belum dapat terlepas dari jeratan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di segmen kredit kecil dan menengah (UKM). BRI masih mencatat NPL tinggi di kedua segmen kredit tersebut sejak kurun waktu lima tahun terakhir hingga per Maret 2017. Berdasarkan laporan keuangan, BRI mencatat rasio NPL kredit kecil sebesar 3,91% per kuartal I-2017 atau naik 13 bps dibandingkan posisi 3,78% di kuartal I-2016. Kemudian, NPL kredit menengah mencapai 7,35% per kuartal I-2017 atau naik 66 bps dibandingkan posisi 6,68% di kuartal I-2016. Direktur Mikro BRI Mohammad Irfan mengakui rasio NPL pada kedua segmen tersebut sempat menanjak di kuartal I-2017 namun mulai turun di bulan April. Misalnya, per April 2017, rasio NPL untuk kredit kecil terjaga di level 2,5% dan rasio NPL kredit menengah di kisaran 4,5%.