BRI bidik pembiayaan rumah untuk guru di daerah terpencil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) meluncurkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera (KPRS) dan Kredit Pemilikan Properti (KPP) untuk guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia. Sasarannya adalah untuk guru di daerah-daerah terpencil.

Handayani menjelaskan, bahwa melalui produk ini BRI ingin menunjukkan komitmen nyata dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga pendidik melalui pemilikan rumah.

“Fokus utama untuk guru yang ada di wilayah terjauh dan terluar. Potensinya besar, ada sekitar 90.000 guru. Kita targetkan akan menyalurkan dengan skema subsidi sebanyak 2.000,” jelas Hanny sapaan akrabnya saat ditemui di acara penandatanganan kerjasama BRI dengan Kemdikbud, Jumat (27/4).


Target 2.000 pembiayaan tersebut akan disalurkan dengan skema subsidi KPR fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Dalam program ini BRI juga menerima KPR bagi guru untuk yang non subsidi. Syaratnya untuk penerima FLPP yakni memiliki gaji bulanan di bawah Rp 4 juta.

Hanny menjelaskan, dengan asumsi harga satu rumah Rp 130 juta, maka potensi pembiayaan KPR dari skema FLPP sekitar Rp 260 miliar. Mitigasi risiko sendiri terbilang mudah karena guru yang disasar adalah yang sistem payroll dikelola oleh BRI.

“Saat ini fokus daerahnya ada di daerah Manokwari, Papua serta Kupang, NTT dan Jawa Timur. Ini masih daerah percontohan. Ke depan akan terus diperluas,” ujar Hanny.

Sebelumnya Hanny menjelaskan, pertumbuhan KPR BRI di kuartal I baru sekitar 10% hingga 15% dan belum mencapai target yang diharapkan. Namun, pencapaian ini tergolong bagus untuk awal tahun.

Hanny menargetkan pertumbuhan KPR dapat menyentuh hingga 25% hingga akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat