KONTAN.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berkomitmen mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) pada setiap lini bisnisnya. Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto menjelaskan, BRI turut menerapkan regulasi dan standar ESG yang berlaku secara domestik, regional, dan global.

Dalam lingkup domestik, BRI menerapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 51 Tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik. Ahmad mengungkapkan, implementasi tersebut BRI terapkan dalam Keuangan Berkelanjutan, menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB), menyusun Laporan Berkelanjutan, serta mengalokasikan dana untuk melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).

Di pasar modal, BRI pun aktif berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan bursa karbon yang dibuka perdana oleh Pemerintah pada 26 September 2023 lalu. Ahmad memaparkan, partisipasi tersebut menjadi bukti BRI dalam mendukung target Pemerintah mencegah dampak perubahan iklim dengan berbagai strategi dari kegiatan bisnis maupun operasional.

“BRI telah melakukan berbagai strategi dan implementasi nyata, baik dari kegiatan bisnis maupun operasional,” kata Ahmad pada Sabtu (21/10).

Dari sisi keuangan, bank berkode emiten BBRI itu juga telah menyalurkan kredit senilai Rp79,4 triliun untuk Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) per akhir Juni 2023. Dari nilai tersebut, BRI mencatat pengeluaran dana sebanyak Rp5,7 triliun yang disalurkan kepada proyek energi terbarukan dan sebesar Rp12 triliun untuk transportasi ramah lingkungan (green transportation).

Agar penyaluran kredit tepat sasaran, BRI menerbitkan obligasi bertema ESG seperti obligasi hijau (green bond) dan obligasi berkelanjutan (sustainability bond). BRI pun turut mengajak nasabah untuk memanfaatkan portofolio yang mendukung keberlanjutan dan bursa karbon, sehingga ikut andil dalam mengelola emisi.

Terapkan standar internasional

Dalam lingkup regional, BRI mengadopsi beberapa standar penerapan Good Corporate Governance dari ACGS (ASEAN Corporate Governance Scorecard) dan standar penerbitan Sustainability Bond, yakni ASEAN Sustainability Bond Standards. Pada lingkup internasional, BRI mengikuti beberapa standar pelaporan yaitu GRI (Global Reporting Initiatives), SASB (Sustainability Accounting Standard Board), Stakeholders Capitalism Metrics, dan TCFD (Task force on Climate-related Financial Disclosure), dan standar identifikasi dampak keberlanjutan yakni SDGs (Sustainable Development Goals).

Selain itu, BRI menggunakan standar penghitungan emisi karbon dan penetapan target emisi nol bersih yakni GHG Protocol, PCAF (Partnership for Carbon Accounting Financials), SBTi (Science-based Target initiatives), serta standar pengukuran S&P Global Corporate Sustainability Assessment, MSCI, dan Sustainalytics.

BRI pun menyadari pentingnya literasi ESG pada sektor perbankan dan keuangan. Ahmad menjelaskan, BRI nantinya mengedukasi semua pihak, termasuk nasabah dan karyawan, sebagai bentuk dukungan perseroan mengurangi dampak perubahan iklim secara menyeluruh. BRI pun menilai literasi ESG akan bermanfaat lebih luas jika para pemangku kepentingan saling berkolaborasi.

"BRI yakin bahwa hal tersebut akan tercapai dengan kolaborasi dan dukungan dari seluruh para pemangku kepentingan," pungkas Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal