JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tancap gas di kuartal I tahun ini. Membidik pertumbuhan kredit tinggi, BRI gencar memburu dana murah. Terbaru, bank spesialis kredit mikro ini menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM). BRI berharap bisa mendulang dana murah dari 80.000 nasabah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) PNM. Menurut Sunarso, Wakil Direktur Utama BRI, tahun ini BRI akan menjaga rasio dana murah (CASA) lebih dari 60%. Sebagai gambaran pada 2016 lalu, rasio CASA BRI mencapai 59,09%. Di kuartal II atau sebelum akhir semester I 2017, BRI menargetkan untuk menerbitkan surat utang Rp 11,5 triliun. Sebelumnya, Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI bilang, surat utang ini terdiri dari obligasi dan medium term notes (MTN). Yakni, obligasi sekitar Rp 7 triliun-Rp 8 triliun, dan penerbitan MTN senilai Rp 3,5 triliun.
BRI buru dana murah untuk alasan ini
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tancap gas di kuartal I tahun ini. Membidik pertumbuhan kredit tinggi, BRI gencar memburu dana murah. Terbaru, bank spesialis kredit mikro ini menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM). BRI berharap bisa mendulang dana murah dari 80.000 nasabah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) PNM. Menurut Sunarso, Wakil Direktur Utama BRI, tahun ini BRI akan menjaga rasio dana murah (CASA) lebih dari 60%. Sebagai gambaran pada 2016 lalu, rasio CASA BRI mencapai 59,09%. Di kuartal II atau sebelum akhir semester I 2017, BRI menargetkan untuk menerbitkan surat utang Rp 11,5 triliun. Sebelumnya, Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI bilang, surat utang ini terdiri dari obligasi dan medium term notes (MTN). Yakni, obligasi sekitar Rp 7 triliun-Rp 8 triliun, dan penerbitan MTN senilai Rp 3,5 triliun.