BRI Catat Nilai Transaksi BRImo Tembus Rp 2.084 Triliun per Oktober 2022



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memacu layanan digital banking melalui BRImo. Pengguna layanan superapps ini tumbuh 73,55% year on year (yoy) menjadii 22,37 juta per akhir Oktober 2022.

Transaksi BRImo meningkat dari 649 juta pada Oktober 2021 menjadi 1.417 juta transaksi pada Oktober 2022. Adapun pertumbuhan volume transaksi di BRImo tembus Rp 2.084 triliun per Oktober 2022 atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat pada periode yang sama di tahun 2021.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan digitalisasi menjadi salah satu langkah BRI untuk mewujudkan visi sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025.


Baca Juga: Pakai Multi Tenancy, Bank Perserta BI-Fast Bayar Berapa ke Perusahaan Switching?

Digitalisasi BRI lakukan guna menjangkau masyarakat yang sekarang sudah digital dan menjangkau masyarakat yang belum digital, bagaimana pun kita harus tetap edukasi dan layani.

“BRI terus melakukan inovasi untuk membuat produk layanan yang dapat menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan di era digital. BRI mengambil sikap beradaptasi dengan rencana kerja 2020-2025 yang kami sebut BRIvolution 2.0. Melalui transformasi ini, BRI telah mendigitalisasi proses bisnis eksisting serta mampu menciptakan value baru melalui new business model,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu (10/12).

Di sisi lain, BRI aktif melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. Kerap disebut Penyuluh Digital, InsanBRILian (Pekerja BRI) aktif mengedukasi masyarakat agar masyarakat lebih ‘melek’ perbankan digital.

Hal ini sejalan dengan Kementerian BUMN telah menetapkan empat sektor prioritas utama untuk mendukung pencapaian target “Indonesia Maju 2045” yang terdiri dari Ekonomi digital, hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), Ketahanan pangan, serta pariwisata dan Ekonomi kreatif. Khususnya aspek digitalisasi, transformasi BUMN diharapkan membuahkan economic & social impact yang luas bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Perbankan Melanjutkan Kenaikan Suku Bunga Simpanan Dollar Amerika

Indonesia sendiri bertumpu pada sektor UMKM sebagai kontributor utama Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut digitalisasi yang didorong oleh BUMN harus dilakukan secara holistik dengan memberikan layanan mudah dijangkau oleh konsumen sekaligus memastikan pelaku UMKM untuk go digital.

“Di era digital ini, semua harus beradaptasi. Sekatang di pasar-pasar sudah membantu para UMKM menggunakan digital payment, UMKM ini harus terus didampingi,” ujar Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli