JAKARTA. Bencana alam yang melanda beberapa wilayah Tanah Air membuat perekonomian di daerah tersebut mandek. Alhasil, banyak debitur perbankan yang terancam gagal bayar karena tidak bisa memenuhi kewajibannya. Bank pelat merah, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BNI akan memberikan keringanan, berupa penjadwalan ulang pembayaran cicilan kredit. Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, saat ini BRI tengah mengidentifikasi jumlah debitur yang terkena musibah letusan Gunung Merapi. Tugas tersebut diserahkan kepada sekretaris perusahaan BRI. "Berdasarkan perkiraan kami, kebanyakan yang terkena efek bencana Merapi ini berasal dari unit BRI Mikro dan Menengah," ujar Sofyan kepada KONTAN, Minggu (7/11). Pertengahan November mendatang, BRI akan melaporkan kepastian jumlah debitur yang terkena musibah bencana Merapi dan nilai kreditnya kepada Bank Indonesia (BI) dan pemerintah.
BRI dan BNI beri keringanan ke debitur
JAKARTA. Bencana alam yang melanda beberapa wilayah Tanah Air membuat perekonomian di daerah tersebut mandek. Alhasil, banyak debitur perbankan yang terancam gagal bayar karena tidak bisa memenuhi kewajibannya. Bank pelat merah, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BNI akan memberikan keringanan, berupa penjadwalan ulang pembayaran cicilan kredit. Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, saat ini BRI tengah mengidentifikasi jumlah debitur yang terkena musibah letusan Gunung Merapi. Tugas tersebut diserahkan kepada sekretaris perusahaan BRI. "Berdasarkan perkiraan kami, kebanyakan yang terkena efek bencana Merapi ini berasal dari unit BRI Mikro dan Menengah," ujar Sofyan kepada KONTAN, Minggu (7/11). Pertengahan November mendatang, BRI akan melaporkan kepastian jumlah debitur yang terkena musibah bencana Merapi dan nilai kreditnya kepada Bank Indonesia (BI) dan pemerintah.