JAKARTA. Rencana bank-bank milik pemerintah untuk melakukan pembelian saham kembali alias buyback, terus direalisasikan. Dari empat bank BUMN, yang punya rencana dan sedang merealisasikan buyback adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI). Sesuai rencana, BRI mulai melakukan buyback pada 12 Oktober 2015. Langkah ini akan berlangsung hingga 12 Januari 2016. "Sudah mulai berjalan. Sampai Januari, total buyback Rp 2,5 triliun," terang Haru Kusmahargyo, Direktur Keuangan BRI kepada KONTAN, pekan lalu. Dalam rancangan buyback, BRI mengalokasikan dana Rp 2,5 triliun. Sesuai dengan surat edaran OJK No.22/SEOJK.04/2015, jumlah saham yang dibeli kembali tidak melebihi 20% dari jumlah modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5%.
BRI dan BNI mulai eksekusi buyback
JAKARTA. Rencana bank-bank milik pemerintah untuk melakukan pembelian saham kembali alias buyback, terus direalisasikan. Dari empat bank BUMN, yang punya rencana dan sedang merealisasikan buyback adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI). Sesuai rencana, BRI mulai melakukan buyback pada 12 Oktober 2015. Langkah ini akan berlangsung hingga 12 Januari 2016. "Sudah mulai berjalan. Sampai Januari, total buyback Rp 2,5 triliun," terang Haru Kusmahargyo, Direktur Keuangan BRI kepada KONTAN, pekan lalu. Dalam rancangan buyback, BRI mengalokasikan dana Rp 2,5 triliun. Sesuai dengan surat edaran OJK No.22/SEOJK.04/2015, jumlah saham yang dibeli kembali tidak melebihi 20% dari jumlah modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5%.