KONTAN.CO.ID - Bank BUMN merupakan pemain utama bisnis mikro perbankan. Hal ini ditunjukkan dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2017 dimana Bank BUMN menguasai 86% pangsa pasar kredit mikro perbankan. Dari beberapa bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan Bank Mandiri merupakan dua pemain utama bisnis mikro perbankan. Sampai semester I 2017, BRI tercatat telah menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 226 triliun, atau lebih tinggi 11,4% ketimbang setahun sebelumnya
Sedangkan Mandiri di periode yang sama mencatat realisasi kredit mikro Rp 54,2 triliun, naik 17,9%
year on year. Meskipun secara nominal, kredit yang disalurkan BRI hampir empat kali lipat Mandiri, namun bank berlogo pita emas tersebut mencatat keunggulan dari sisi pertumbuhan kredit mikro. Sumedi, VP Perbankan Mikro Bank Mandiri mengatakan kunci pertumbuhan bisnis mikro adalah pengoptimalan 3.000 jaringan mikro Mandiri di Indonesia. "Kredit mikro diberikan tidak hanya kepada pengusaha yang menjadikan penghasilan utama tapi yang menjadikan usaha sebagai penghasilan tambahan," ujar Sumedi kepada KONTAN di Jakarta, Rabu (16/8). Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan pada akhir 2017 pertumbuhan kredit mikro bisa mencapai 15%-20% secara yoy. "Bank Mandiri akan fokus menggarap sektor pedagang pasar, industri pengolahan, pedagang sembako dan perbengkelan," ujar Rohan kepada KONTAN, Rabu (16/8). Untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Mandiri akan fokus ke sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan, agar bisa memenuhi target pemerintah yaitu 40% KUR disalurkan ke sektor produktif. Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan penyumbang kredit mikro terbesar pada semester 1 adalah dari sektor komersial yaitu Kupedes BRI dengan portofolio Rp 166 triliun atau 73,5% dari total kredit mikro BRI.
"BRI juga tetap fokus untuk menyalurkan KUR, dimana selama januari-juni 2017 penyaluran KUR BRI tercatat sebesar Rp.40 Triliun atau sebesar 56,3% dari target tahun inI," ujar Hari Siaga kepada KONTAN, Rabu (17/8). Kedepan, BRI akan lebih banyak menyalurkan kredit mikro ke sektor produktif. Selain itu BRI akan memasarkan kredit mikro ke komunitas sehingga lebih masif dan prudent. Pelatihan dan pendampingan dan monitoring pinjaman mikro akan ditingkatkan agar NPL tetap terjaga. Sampai akhir 2017 BRI menargetkan kredit mikro bisa tumbuh antara 12% sampai 14%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia