KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor
poultry saat ini dibayangi oleh beberapa sentimen yang memengaruhi kinerjanya, seperti program
culling (pemusnahan), harga pakan yang tinggi, dan PPKM yang berlangsung di bulan Juli. Permintaan ayam yang masih lemah karena pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat pemerintah mendukung program culling atau pemusnahan masal untuk mendukung harga
day old chicken (DOC) dan broiler. Analis Bri Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam risetnya yang dirilis 15 Juli 2021, menilai program ini baik bagi penyesuaian pasokan tetap penting dalam jangka pendek untuk mempertahankan harga DOC dan broiler.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas proyeksikan Japfa (JPFA) akan catat kinerja solid di kuartal II Victor melihat bahwa Dirjen yang baru telah melakukan pekerjaan yang baik dalam mengelola program pemusnahan nasional, sehingga membuat harga broiler yang stabil. Selain itu, ia juga melihat mengharapkan bahwa penyesuaian ini akan berkelanjutan untuk sepanjang tahun 2021 menjadi katalis utama untuk harga broiler yang lebih tinggi.
Akan tetapi, terlepas dari manfaatnya, ia melihat bahwa program pemusnahan massal adalah program yang mahal, maka dari itu ia memperkirakan biaya pemusnahan massal akan turun seiring dengan penurunan impor
grandparent stock (GPS).
Harga pakan
Naiknya harga jagung sejak awal tahun 2021 dinilai bukan karena penurunan pasokan, Victor melihat bahwa pada lima bulan pertama 2021, total produksi jagung meningkat 8,5% secara
year on year (yoy).
Baca Juga: Sektor tambang hingga kesehatan jadi pilihan Mirae Asset Sekuritas, ini daftarnya Editor: Noverius Laoli