KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan laba bersih Rp 4,1 triliun dalam sembilan bulan di tahun ini, angka tersebut meningkat 12,8% secara tahunan. Para analis menilai realiasi laba BBCA sejalan dengan proyeksi. Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam riset 24 Oktober menjelaskan realisasi kinerja BBCA merepresentasikan 78% dari proyeksi sekuritas dan 76,1% dari konsensus. Pertumbuhan laba BBCA didukung pertumbuhan kredit yang sangat baik, meningkatnya NIM, dan beban operasional yang terkendali. NIM mengalami peningkatan disebabkan meningkatnya komposisi kredit terhadap earning assets dan peralihan penempatan di bank sentral ke aset dengan yield yang lebih tinggi. Selama sembilan bulan di tahun ini, BBCA berhasil membukukan pertumbuhan kredit sebesar 14,5% secara tahunan menjadi Rp 877 triliun. Peningkatan kredit didorong segmen korporasi terutama proyek hilirisasi. Segmen kredit korporasi tumbuh 16% secara tahunan sementara segmen lain seperti UKM, konsumer dan komersial masing-masing naik 14%,13% dan 12%.
BRI Danareksa Kerek Target Saham dan Laba Bank Central Asia (BCA) Usai Rilis Kinerja
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan laba bersih Rp 4,1 triliun dalam sembilan bulan di tahun ini, angka tersebut meningkat 12,8% secara tahunan. Para analis menilai realiasi laba BBCA sejalan dengan proyeksi. Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam riset 24 Oktober menjelaskan realisasi kinerja BBCA merepresentasikan 78% dari proyeksi sekuritas dan 76,1% dari konsensus. Pertumbuhan laba BBCA didukung pertumbuhan kredit yang sangat baik, meningkatnya NIM, dan beban operasional yang terkendali. NIM mengalami peningkatan disebabkan meningkatnya komposisi kredit terhadap earning assets dan peralihan penempatan di bank sentral ke aset dengan yield yang lebih tinggi. Selama sembilan bulan di tahun ini, BBCA berhasil membukukan pertumbuhan kredit sebesar 14,5% secara tahunan menjadi Rp 877 triliun. Peningkatan kredit didorong segmen korporasi terutama proyek hilirisasi. Segmen kredit korporasi tumbuh 16% secara tahunan sementara segmen lain seperti UKM, konsumer dan komersial masing-masing naik 14%,13% dan 12%.