BRI Danareksa Naikkan Target Harga Indo Tambangraya (ITMG), Begini Ulasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target harga PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Volume produksi yang lebih tinggi menjadi pendorong kinerja ITMG.

Head of Equity Research BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan mengatakan, ITMG mengindikasikan rencana untuk meningkatkan volume produksi di 2024 menjadi 19,5 juta ton-20,2 juta ton atau tumbuh 15%-20%. Sementara penjualan tahun 2024 menjadi 24,9 juta ton-25,6 juta ton, tumbuh 10%-22%.

"Kenaikan tersebut didorong peningkatan kontribusi yang diharapkan dari tambang-tambangnya di Bharinto, GPK, dan TIS," tulisnya dalam riset, Rabu (6/3).


Erindah menilai, gabungan peningkatan 2,4 juta ton dari tambang-tambang tersebut akan mengimbangi penurunan produksi di Jorong dan produksi yang tetap di Indominco, serta penjualan dari pihak ketiga (trading) sebesar 5-6 juta ton.

Produksi yang lebih tinggi dari Bharinto dapat mendorong biaya produksi yang lebih tinggi lantaran jarak pengangkutan yang lebih jauh. Namun, hal itu dapat diimbangi oleh biaya tambang GPK yang berpotensi lebih rendah.

Baca Juga: Kinerja Indo Tambangraya Megah (ITMG) Diprediksi Masih Tertekan pada 2024

Erindah menuturkan, per 24 Februari, 55% batubara ITMG belum terjual, dengan sisanya terjual dengan harga tetap sebanyak 39% dari volume dan 6% dengan basis indeks.

Porsi volume yang telah terjual dengan harga tetap lebih tinggi dibandingkan dengan porsi dalam tiga tahun terakhir sebesar 20%-31%. Menurutnya, hal tersebut mengindikasikan minat pembeli untuk mengunci volume dan harga.

"Sementara itu, karena ITMG juga menyimpan porsi volume yang lebih besar yang masih belum terjual pada 24 Februari, hal ini dapat menawarkan kenaikan ASP dalam skenario permintaan yang lebih tinggi," ujarnya.

Dus, BRI Danareksa menaikkan estimasi laba bersih 2024 ITMG sebesar 31%, seiring dengan penyesuaian asumsi volume penjualan.

Erindra juga mempertahankan asumsi rata-rata harga jual ITMG di 2024 sebesar US$ 87 per ton karena memperkirakan normalisasi harga batubara termal akan terus berlanjut di tengah pertumbuhan pasokan yang lebih tinggi dibandingkan permintaan.

Erindra memproyeksikan pendapatan ITMG tahun ini sebesar US$ 2,30 miliar. Sementara laba bersih diperkirakan sebesar US$ 410 juta.

Ia pun meningkatkan target harga saham ITMG menjadi Rp 28.800 per saham dari sebelumnya Rp 27.800 per saham dengan mempertahankan rating buy. "Risiko utama dari pandangan kami adalah melemahnya harga batubara," imbuhnya.

 
ITMG Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat