BRI Danareksa Pangkas Target Harga Saham BBCA, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BRI Danareksa Sekuritas menurunkan target harga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Pertimbangannya PBV yang lebih rendah seiring pemangkasan laba bersih dan Days Payable Outstanding (DPO) 2024.

Analis BRI Danareksa Victor Stefano memaparkan bahwa BBCA menargetkan pertumbuhan yang lebih rendah di 2024, sebesar 9%-10%. Tahun 2023, BBCA mencetak pertumbuhan laba bersih 13,9%.

Panduan untuk Net Interest Margin (NIM), biaya kredit (CoC), dan pendapatan bunga bersih (CIR) relatif stabil dibandingkan 2023. NIM di 5,5%-5,6%, CoC 30-40 basis poin (bps), dan CIR 34%-35%.


Bank juga mengharapkan peningkatan kualitas kredit dengan rasio loan at risk (LAR) sebesar 4%-6% dibandingkan 6,9% di 2023.

Baca Juga: 19 Saham Keluar & Masuk Indeks Kompas100, Cermati Rekomendasi dari Analis Berikut Ini

Victor mengatakan, proyeksi perseroan masih sejalan dengan perkiraannya. 

"Meskipun demikian, kami memangkas estimasi laba 2024 sebesar 3% karena biaya yang lebih rendah dari perkiraan di 2023," tulisnya dalam riset Senin (29/1).

Hal itu juga melihat hasil 2023 yang mana pendapatan lain-lain perseroan turun menjadi Rp 5,9 triliun di kuartal IV 2023 karena penurunan komisi dan provisi akibat implementasi BI Fast dan penurunan biaya wealth management. Walaupun memang, hal tersebut diimbangi oleh CoC positif sebesar Rp 29 miliar.

Walau dipangkas, BRI Danareksa Sekuritas tetap memperkirakan kinerja BBCA akan tetap tumbuh. Laba bersih perseroan diperkirakan sebesar Rp 58,09 triliun atau naik 9,64% YoY.

Pertumbuhan kinerja BBCA didorong dari penyaluran kredit perseroan. Dipaparkannya, kredit BBCA tumbuh 13,9% pada 2023, lebih tinggi dari rata-rata industri sebesar 10%.

Ini didorong oleh kredit korporasi yang tumbuh 15%, kredit kendaraan bermotor tumbuh 20%, dan kredit UKM 16%, yang sedikit diimbangi oleh pertumbuhan kredit komersial yang lebih lambat atau tumbuh 8%. 

 
BBCA Chart by TradingView

Baca Juga: Menteng Heritage (MRME) Tak Terdampak Pajak Hiburan, Simak Rekomendasi Sahamnya

"Karena sebagian besar kredit dibukukan pada kuartal IV 2023, kami memperkirakan dampaknya terhadap pendapatan bunga akan tercermin secara penuh pada 2024," katanya.

Dengan melambatnya laju pertumbuhan tersebut, Victor memangkas target harga BBCA menjadi Rp 11.300 per saham dari sebelumnya Rp 12.100 per saham. Pada Senin (29/1), saham BBCA ditutup menguat 2,14% di Rp 9.550 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi