BRI Danareksa Sekuritas Kerek Outlook United Tractors (UNTR), Begini Ulasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan penurunan kinerja di semester I 2024. Meski demikian, BRI Danareksa Sekuritas meningkatkan outlook dan target harga saham UNTR.

Asal tahu saja, UNTR mencetak pendapatan sebesar Rp 64,51 triliun di semester I 2024, turun 6,05% secara tahunan (YoY) dibandingkan semester I 2023 yang sebesar Rp 68,67 triliun.

Di sisi lain, laba bersih UNTR juga turun 14,98% YoY menjadi Rp 9,53 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,21 triliun.


Analis BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan mengatakan bahwa pencapaian kinerja UNTR merupakan hasil yang baik.

"Laba bersih UNTR membentuk 55% estimasi kami dan konsensus untuk tahun 2024," tulisnya dalam riset Rabu (31/7).

Baca Juga: Laba Bersih United Tractors (UNTR) Turun 15% Jadi Rp 9,5 Triliun di Semester I-2024

Erindra menyebutkan pendorong laba bersih itu dari pendapatan yang lebih tinggi pada segmen kontrak pertambangan, berkat volume yang lebih kuat (15%) dari perkiraan (10%). Selain itu, ditambah dengan dukungan marjin dari pelemahan rupiah dan biaya unit yang lebih rendah lantaran volume yang lebih baik.

Hal itu seiring kuatnya pengiriman dari Pamapersada Nusantara, anak usaha UNTR, yang mengungguli produksi nasional yang turun 4% YoY pada kuartal II 2024 karena curah hujan lebih tinggi. Volume penjualan batubara pada semester I juga lebih kuat dari perkiraan sebanyak 5,8 juta ton, mencapai 70% dari target 2024, sejalan dengan pertumbuhan produksi di kuartal II sebesar 14,9%.

"Selain itu juga didukung harga emas yang kuat di semester I 2024," paparnya.

Karenanya, BRI Danareksa Sekuritas meningkatkan estimasi laba bersih UNTR untuk periode 2024-2026 sebesar 13%-22%. Proyeksi itu mencerminkan asumsi yang lebih optimistis terhadap Pamapersada dan produksi di tambang batubara milik sendiri, serta memasukkan tambang nikel UNTR.

Pihaknya juga meningkatkan proyeksi harga rata-rata jual (average selling price/ASP) menjadi US$ 199 per ton. Dus, untuk tahun ini, Erindra meningkatkan proyeksi pendapatan UNTUR menjadi Rp 130,66 triliun dari Rp 114,25 triliun. Sementara untuk laba bersih ditingkatkan menjadi Rp 19,41 triliun dari Rp 17,17 triliun.

Alhasil, BRI Danareksa meningkatkan rating UNTR menjadi buy, dari sebelumnya hold. Adapun target harga juga ditingkatkan menjadi Rp 29.200 dari sebelumnya Rp 24.900.

 
UNTR Chart by TradingView

"Risiko produksi tambang Pama dan batubara jika La Nina terjadi di kuartal III dan munculnya kembali rencana untuk mengakuisisi lebih banyak aset nikel, karena sebelumnya tidak memiliki kejelasan strategis," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari