KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun pada semester pertama 2022. Salah satu penyebab penurunan laba adalah karena Gudang Garam belum mampu menerapkan sepenuhnya pajak cukai 2022. Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto memaparkan, untuk sepenuhnya menerapkan pajak cukai 2022, GGRM perlu meningkatkan harga jual rata-rata atawa average selling price (ASP) produknya mulai dari 11,8% hingga 13,9%. Hanya saja, hingga Mei 2022 Gudang Garam baru meningkatkan ASP produk utamanya 6%. Akibatnya, margin laba kotor GGRM kuartal kedua (April-Juni) 2022 menjadi 5,8%. Margin laba kotor Gudang Garam di semester pertama turun menjadi 8,3%. GGRM membukukan rugi bersih di kuartal kedua sebesar Rp 121 miliar, menghasilkan laba bersih Rp 956 miliar, atau turun 59% secara tahunan.
BRI Danareksa Sekuritas Turunkan Rekomendasi GGRM Menjadi Sell
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun pada semester pertama 2022. Salah satu penyebab penurunan laba adalah karena Gudang Garam belum mampu menerapkan sepenuhnya pajak cukai 2022. Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto memaparkan, untuk sepenuhnya menerapkan pajak cukai 2022, GGRM perlu meningkatkan harga jual rata-rata atawa average selling price (ASP) produknya mulai dari 11,8% hingga 13,9%. Hanya saja, hingga Mei 2022 Gudang Garam baru meningkatkan ASP produk utamanya 6%. Akibatnya, margin laba kotor GGRM kuartal kedua (April-Juni) 2022 menjadi 5,8%. Margin laba kotor Gudang Garam di semester pertama turun menjadi 8,3%. GGRM membukukan rugi bersih di kuartal kedua sebesar Rp 121 miliar, menghasilkan laba bersih Rp 956 miliar, atau turun 59% secara tahunan.