JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mendorong anak usaha untuk menggemukkan modal agar bisnis makin berkibar. Haru Koesmahargo, Direktur Keuangan BRI, mengatakan, untuk itu BRI Agro akan melakukan penawaran saham baru atau
right issue di tahun 2016, BRI Syariah telah menerbitkan sukuk mudharabah subordinasi senilai Rp 1 triliun dan BRI komitmen untuk menyetorkan modal ke BRI Multifinance dan BRIngin Life. "Kami akan mendorong agar BRI agro menambah jumlah saham publik. Minimal pemegang saham publik menjadi 7,5% sampai 10% dari posisi 3,5%," katanya, Rabu (12/10).
Jika jumlah saham publik bertambah maka BRI akan melepas sebagian saham di BRI Agro, dan dana hasil
right issue ini akan kembali disuntikkan ke BRI Agro untuk memperkuat modal. Haru memprediksi dengan pelepasan saham BRI dan dana pensiun di BRI Agro akan ada perolehan dana sekitar Rp 500 miliar. Nah, dana itu akan masuk modal ke BRI Agro sehingga rasio kecukupan modal atau
capital adequacy ratio (CAR) akan menjadi di atas 21%. Modal itu cukup untuk kebutuhan kredit di tahun mendatang. "BRI Agro akan
right issue di tahun 2016 ini," tambahnya. Mochammad Hadi Santoso, Direktur Utama BRI Syariah menambahkan, pihaknya menerbitkan sukuk mudharabah subordinasi I senilai Rp 1 triliun untuk memperkuat modal atau CAR menjadi 21,2%. Dengan modal tersebut, perusahaan menargetkan akan meningkatkan pembiayaan. Targetnya, BRI Syariah akan mencatat pembiayaan hingga Rp 17,7 triliun di tahun 2016, dan pembiayaan mencapai Rp 18,8 triliun di tahun 2017. Segmen pembiayaan yang menjadi incaran adalah ritel dengan komposisi 70% terhadap total pembiayaan, dan komersial dengan porsi 30% terhadap total pembiayaan.
Bahkan, BRI Syariah telah menargetkan sejumlah pendapatan laba dari tahun 2016 hingga tahun 2023. Misalnya, target laba Rp 212 miliar di tahun 2016, laba Rp 317 miliar di tahun 2017, laba Rp 463 miliar di tahun 2018, laba Rp 509 miliar di tahun 2019. Kemudian, laba Rp 644 miliar di tahun 2020, laba Rp 830 miliar di tahun 2021, laba Rp 1 triliun di tahun 2022, dan laba Rp 1,4 triliun di tahun 2023. Hadi menambahkan, selain sukuk, BRI Syariah berencana untuk melakukan penawaran saham umum perdana atau
initial public offering (IPO) di tahun 2018. Anak usaha BRI ini menargetkan akan menyerap dana sekitar Rp 1 triliun dari rencana IPO. Tentunya, rencana IPO ini berdiskusi dengan BRI yang juga sebagai induk usaha, karena saham BRI akan terdilusi. Haru menambahkan, untuk BRI Multifinance dan BRIngin Life akan mendapatkan komitmen untuk memperoleh suntikan modal dari induk usaha. Nah, bank papan atas ini akan mengalokasikan modal sebesar Rp 1 triliun untuk memperkuat modal anak usaha. "Kami akan lihat untuk penambahan modal ke BRI Multifinance di tahun depan," tambah Haru. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini