BRI Dorong Pemanfaatan SenyuM kepada Nasabah dan UMKM



KONTAN.CO.ID - Emiten perbankan nasional, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengembangkan ekosistem ultra mikro secara nasional. Pengembangan dimulai dengan penyatuan tiga layanan sekaligus dalam Sentra Layanan Ultra Mikro atau SenyuM dan pengembangan layanan digital.

Wakil Direktur BRI Catur Budi Harto berharap, kehadiran SenyuM dan layanan digital milik BRI dapat membantu para pelaku usaha ultra mikro mendapat layanan. “Saya senang melihat penataan yang ada di kawasan Pecatu,” katanya sambil melihat tenda-tenda berwarna biru yang tergambar logo BRI di Kawasan Wisata Uluwatu, Pecatu, Bali beberapa waktu lalu.

Dalam pembicaraan dengan pelaku ultra mikro setempat, Catur menyatakan bank berkode emiten BBRI itu bersiap membantu para pebisnis ultra mikro dalam mengembangkan usahanya, terutama sekali adalah pelaku usaha yang belum bankable.


Baca Juga: Inovasi BRI Dorong Inklusi Keuangan Masyarakat Batu Melalui Gerai SenyuM

Misalnya membantu memberikan layanan transaksi digital lewat QRIS ke para pedagang kelontong di kawasan wisata Pura Uluwatu. Lantas memberikan masukan-masukan ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Catu Krewo Sedana Pecatu demi pengembangan usaha.

BUMDes ini memiliki dua bidang usaha. Yakni perdagangan yang salah satunya menjadi pemasok ke toko kelontong di kawasan wisata Uluwatu Kedua adalah dalam bidang pengumpulan dan pengolahan sampah untuk kawasan Uluwatu.

Setelah mendengar informasi BUMDes tersebut bisa tumbuh dari dua sektor bidang usaha tersebut, Catur berharap kepada para pengurus untuk bisa menyebar luaskan keberhasilannya dalam mengelola BUMDes ke pihak lain. “Kami bisa membantu,” katanya.

Baca Juga: Pembiayaan Mekaar Syariah Tumbuh, PNM Terus Tingkatkan Pendampingan

Adapun BUMDes tersebut, menurut I Wayan Yudiasmara, Direktur Utama BUMDes Catu Kwero Sedana Pecatu tengah mengoptimalkan usaha pengumpulan dan pengolahan sampah. “Harapan kami agar sampah yang terbuang tidak lagi menumpuk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal