BRI Finance Catat Pendapatan Tumbuh 45,37% Jadi Rp 890,6 Miliar di 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2022. Tahun lalu, total pendapatan BRI Finance tercatat sebesar Rp 890,6 miliar, tumbuh 45,37% secara tahunan.

Sebagai gambaran, pada tahun 2021, pendapatan tahun berjalan perusahaan senilai Rp 612,62 miliar.

Sementara itu, total aset BRI Finance per 31 Desember 2022 mencapai Rp 7,33 triliun. Angka tersebut naik sekitar 39,68% dari nilai tahun sebelumnya  sebesar Rp 5,25 triliun.


Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah mengatakan raihan tersebut mendorong optimisme BRI Finance untuk lebih memacu kinerja tahun ini. Sebab, kinerja 2022 dicapai di tengah berbagai tantangan ekonomi yang hadir pada tahun lalu seperti kondisi yang belum sepenuhnya pulih akibat krisis karena pandemi, serta kenaikan suku bunga acuan bank sentral.

Baca Juga: Hadapi 2023, BRI Finance Tetapkan Beberapa Langkah Strategis yang Jadi Fokus

“Pencapaian pada 2022 akan menjadi fondasi yang kuat bagi kami dalam menjajaki prospek bisnis yang dinilai akan positif tahun ini,” ujar Azizah dalam keterangan resminya Rabu (8/3).

Ia bilang salah satu pendorong utama pertumbuhan kinerja BRI Finance adalah keberhasilan dalam memperbesar porsi pembiayaan untuk segmen konsumer. 

Sebab, BRI Finance dalam beberapa tahun terakhir lebih fokus pada pembiayaan konsumer dengan target kontribusi mencapai 75%, dan memperkecil kontribusi pembiayaan di segmen komersial.

“Segmen konsumer ada pembiayaan mobil baru lewat BRIFnewcar, mobil bekas melalui BRIFused-car, pembiayaan sepeda motor dengan nama BRIFmotorcycle, dan fasilitas dana di BRIflash. Produk lainnya yang ingin kami dorong untuk segmen konsumer tahun 2023 ini yakni pembiayaan used car dan refinancing,” tuturnya.

Adapun, dari segi total liabilitas BRI Finance pada 2022 mencapai Rp6,10 triliun, meningkat dari posisi tahun sebelumnya Rp4,11 triliun.

Sedangkan untuk total ekuitas BRI Finance pada 2022 mencapai Rp 1,22 triliun, sementara tahun sebelumnya Rp 1,14 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi