BRI Finance Sebut NPF Turun Sebesar 5 Bps Per Juli 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan BRI Finance mengumumkan bahwa kinerja perusahaan tetap terjaga dengan baik hingga saat ini, meskipun terjadi penurunan di segmen kelas menengah yang berpotensi meningkatkan kredit bermasalah atau non-performing finance (NPF).

Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan, menyatakan bahwa keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan didukung oleh strategi internal yang kuat serta penanganan kualitas kredit yang adaptif terhadap tantangan pasar.

Baca Juga: BRI Finance Klaim Pertumbuhan Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai 53%


Menurut Wahyudi, hingga Juli 2024, BRI Finance mencatat penurunan tipis pada NPF sebesar 5 basis poin (bps) secara tahunan (YoY) menjadi 1,83%.

Meski terdapat penurunan, angka ini masih jauh di bawah batas ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu sebesar 5%.

“Kami terus berupaya menjaga kualitas kredit dan merancang strategi yang efektif untuk memastikan stabilitas perusahaan tetap terjaga,” ujar Wahyudi.

BRI Finance telah menerapkan berbagai strategi untuk menangani pembiayaan macet, termasuk fokus pada peningkatan kualitas pembiayaan dan memperkuat infrastruktur koleksi (collection).

Selain itu, perusahaan juga melakukan pengembangan risk engine untuk meningkatkan mitigasi risiko. 

“Kami juga mengembangkan sistem *credit scoring* dan *collection scoring* untuk memperkuat penilaian kredit dan strategi pengumpulan,” tambahnya.

Baca Juga: BRI Finance Tawarkan Bunga Pembiayaan Mobil 2,75% per Tahun

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 9,4 juta penduduk dari kelas menengah turun ke kelompok aspiring middle class selama periode 2019 hingga 2024, menjadi total 47,85 juta orang. Jumlah ini turun dari 48,27 juta orang pada tahun 2023.

Sementara itu, NPF perusahaan pembiayaan secara keseluruhan tercatat naik menjadi 2,8% pada Juni 2024, dibandingkan dengan 2,69% pada Juni 2023 dan 2,77% pada Mei 2024.

Ini menunjukkan adanya peningkatan risiko kredit di tengah penurunan daya beli kelas menengah.

BRI Finance akan terus menjaga fokus pada kualitas kredit dan pengelolaan risiko untuk menghadapi tantangan ekonomi yang terus berkembang.

Selanjutnya: Cermati Saham yang Paling Banyak Dikoleksi Asing Selama Sepekan Terakhir

Menarik Dibaca: AstraZeneca Lakukan Restorasi Lingkungan dengan Menggandeng KemenkoMarves

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto