BRI Finance Sebut Sejumlah Tantangan yang Dihadapi pada 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia atau (BRI Finance) menyatakan akan ada sejumlah tantangan yang dihadapi pada tahun ini. Direktur Operasional BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan salah satu tantangannya, yakni adanya Pemilu.

"Meskipun 2024 akan dipengaruhi oleh berbagai hal terkait dengan Pemilu, BRI Finance tetap percaya diri terhadap pertumbuhan yang terus berlanjut. Rasio Non-Performing Financing (NPF) per Desember 2023 yang berada di bawah 2%, yakni 1,7%, menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menjaga kualitas aset," ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (17/1). 

Selain Pemilu, Willy mengatakan perusahaan juga dihadapkan pada tantangan lain, seperti peraturan baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni POJK 22 tahun 2023 yang menitikberatkan pada perlindungan konsumen dan akan berpengaruh terhadap perubahan perilaku customer, cyber risk, serta implementasi ESG.


Baca Juga: BRI Finance Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023

Oleh karena itu, Willy bilang BRI Finance bertekad untuk terus berinovasi dan mencari peluang dalam melewati berbagai tantangan yang akan ada pada tahun ini. Dalam menghadapi perubahan di pasar, dia mengatakan perusahaan juga akan fokus meningkatkan pemberian pembiayaan kepada nasabah BRI di seluruh Indonesia dan memanfaatkan peluang pertumbuhan di segmen kendaraan listrik serta investasi yang menguntungkan.

“Kami melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh. Dalam menghadapi dinamika Pemilu, kami tetap optimistis bahwa pertumbuhan bisnis kami akan berlanjut. Didorong oleh strategi fokus pada pembiayaan konsumer, optimalisasi sumber daya, dan pemanfaatan peluang di segmen electric car, serta high yield. Kami juga tetap berkomitmen untuk mempertahankan standar kualitas aset yang tinggi serta menjawab perubahan regulasi dengan inovasi yang berkelanjutan," ujarnya.

Terkait pendanaan, Willy mengatakan pada 2024, BRI Finance berencana untuk memperoleh sumber dana terbesar dari perbankan, serta akan mempertimbangkan pendanaan dari pasar modal dengan memantau kondisi pasar dan pergerakan suku bunga. Dia menyampaikan sinergi dengan perusahaan induk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, melalui Joint Financing, tetap menjadi salah satu strategi penting dalam pendanaan. 

 
 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .