BRI Finance Siapkan Strategi Hadapi Kenaikan PPN 12%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan memastikan bahwa pemerintah akan siap menjalankan penyesuaian tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada 2025 mendatang.

Direktur Utama BRI Finance Wahyudi Darmawan menilai, kenaikan PPN menjadi 12% ini akan meningkatkan biaya operasional. Selain itu, biaya administrasi pun akan ada penyesuaian dan hal ini bisa berdampak pada daya beli konsumen terhadap kendaraan bermotor.


Baca Juga: Adira Finance: Kenaikan PPN 12% Berpotensi Pengaruhi Permintaan Otomotif

"Kenaikan PPN bisa memperburuk tekanan ekonomi bagi konsumen yang lebih sensitif terhadap harga dan dapat mempengaruhi keputusan mereka dalam mengambil pembiayaan," kata Wahyudi kepada Kontan.co.id, Senin (18/11).

Untuk menghadapi kenaikan PPN di tahun depan, BRI Finance telah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, meningkatkan efisiensi operasional dengan mengoptimalkan teknologi yang tersedia saat ini. Kedua, mengoptimalisasi pemanfaatan engine scoring untuk meningkatkan kualitas penilaian kredit dan memperkecil risiko gagal bayar. 

Ketiga, memberikan edukasi keuangan tentang perpajakan di industri jasa keuangan dan campaign dengan menekankan pada solusi pembiayaan yang terjangkau dan dapat diandalkan seperti cicilan dan bunga yang kompetitif.

Selanjutnya: Sebaran Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi Mereda,Layanan Penerbangan Kembali Normal

Menarik Dibaca: Universitas Ciputra Ajak Mahasiswa Ikut Pameran SIAL Interfood 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati