BRI gandeng Askes melayani premi BPJS



JAKARTA. Perbankan terus mengincar peluang dari kelahiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di awal tahun 2014 mendatang. Yang terbaru adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Bank pelat merah ini menggandeng PT Asuransi Kesehatan (Askes) sebagai mitra sistem pembayaran BPJS. Jumat kemarin, keduanya meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). Kerjasama ini bakal efektif per 1 Januari 2014 atau saat Askes resmi bersalin nama menjadi BPJS.

Dalam perjanjian kerjasama tersebut, BRI bakal menjadi mitra BPJS dalam melayani penerimaan dan pembayaran premi peserta BPJS. "Nantinya para peserta BPJS bisa menggunakan fasilitas BRI virtual account (BRIVA). Sistem ini real time online, sehingga seluruh pembayaran premi peserta dapat langsung tercatat di sistem kepesertaan BPJS”, katanya,” ujar Sekretaris Korporasi BRI Muhammad Ali, Jumat (12/7).

Ali mengklaim, sistem online memudahkan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan keuangan BPJS. Nantinya, sejumlah 9.300 unit kerja BRI dan lebih dari 14.600 ATM BRI di seluruh Indonesia dapat menerima pembayaran premi atau iuran BPJS. Tak cuma itu, BRI juga berharap mendapat berkah fee based income lewat layanan cash management system. Sayang Ali enggan buka-bukaan tentang target pemasukan BRI dari kerjasama dengan BPJS.

Sebagai gambaran, BPJS diprediksi bakal melayani sekitar 125 juta peserta atau naik 760% pada tahun 2014. Selanjutnya, lima tahun kemudian atau tahun 2019, peserta BPJS bakal mendaki hingga mencapai 250 juta. Saat ini, Askes baru melayani 16,4 juta peserta yang merupakan golongan tertentu. Yakni, pegawai negeri sipil (PNS) aktif, pensiunan, dan veteran TNI atau kepolisian . Dari sejumlah peserta pemerintah itu, jumlah premi Askes sudah mencapai angka Rp 4 triliun.

Potensi legit premi BPJS telah mengundang sejumlah bank untuk menggarap pemasukan tambahan. Sebelumnya, ada Bank BNI dan Bank Mandiri telah bekerjasama dengan Askes. BNI mengatakan, kerjasama dengan BPJS bakal berkontribusi besar terhadap layanan cash management. BNI memasang target, layanan ini mencapai Rp 80 triliun hingga akhir tahun 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina