BRI injak rem kredit sejak awal tahun



JAKARTA. Mengintip kinerja keuangan kuartal I-2014, pertumbuhan kredit Bank Rakyat Indonesia (BRI) melambat sejak awal tahun ini. Bank yang fokus pada pembiayaan sektor mikro, kecil, menengah (UMKM) ini mengaku memperlambat laju kredit, mengikuti arahan regulator agar menjaga laju kredit 15%-17%.

Total kredit BRI di akhir Maret lalu mencapai Rp 432,44 triliun, atau tumbuh 19,7% dibanding pencapaian kuartal I tahun lalu yang sebesar Rp 361,25 triliun.

Meski naik, laju kredit BRI di bulan Januari-Maret 2013 berbanding periode yang sama tahun 2012, lebih kencang, yaitu mencapai 27,59%. Total kredit BRI di kuartal I-2012 sebesar Rp 283,13 triliun.


"Ini disebabkan penyesuaian bisnis yang kami lakukan agar sesuai dengan arahan Bank Indonesia. Hanya saja tingkat pertumbuhannya masih tetap lebih tinggi," kata Ahmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI, di Jakarta, belum lama ini.

Dia bilang, sebagian perjanjian kredit di tahun 2012 dan 2013, baru disalurkan di kuartal I lalu, sehingga BRI belum bisa menginjak rem lebih dalam.

Untunglah, perlambatan pertumbuhan kredit BRI tidak diikuti kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). NPL gross BRI menurun dari 1,97% dari sebelumnya 1,78%. Begitu pula NPL nett juga naik tipis dari 0,46% menjadi 0,47% di kuartal I tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia