KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Insurance membukukan kenaikan premi asuransi properti sebesar 30,17% sepanjang semester I-2025 di tengah tren penurunan penjualan properti hunian secara nasional.

Sebelumnya, Survei Harga Properti Residensial (SPHR) Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi penurunan penjualan properti hunian sebesar 3,80% secara tahunan (YoY) pada kuartal II-2025. Namun, penurunan ini tak memengaruhi perolehan premi BRI Insurance. 

VP Corporate Planning and Strategy Division BRI Insurance, Aryo Swastika mengatakan bahwa kinerja positif ini berkontribusi pada kenaikan premi bruto perusahaan sebesar 13,3% secara total, dengan pendapatan underwriting yang tumbuh 18,9% di kuartal I-2025.

NHM Dukung Siswa SMK Halmahera Utara Belajar Langsung Dunia Tambang di Gosowong

Baca Juga: Penetrasi Asuransi Masih Rendah, BRI Insurance Dorong Transformasi Bisnis

“Rasio kerugian (loss ratio) untuk lini properti tercatat hanya 9,08%, menunjukkan klaim yang dibayarkan relatif kecil dibandingkan premi yang diterima. Target kami di lini properti tahun ini lebih dari Rp 2 triliun,” ujar Aryo kepada Kontan, (10/8/2025).

Saat dihubungi Kontan, CEO BRI Insurance, Budi Legowo juga mengatakan perusahaan menyiapkan sejumlah strategi demi mencapai target perusahaan.

Ia menyebut, strategi yang akan dilakukan adalah mengoptimalkan serapan bisnis asuransi agunan dan asuransi mikro, memperkuat penjualan asuransi kerugian non-agunan, serta memperkuat ekosistem asuransi ultra mikro.

Baca Juga: Genjot Kinerja, BRI Insurance Dorong Peningkatan Kualitas Tata Kelola

“Kami juga memperkuat channel keagenan dan mendorong segmen bisnis dengan jangka waktu polis pendek yang memiliki profitabilitas tinggi seperti asuransi properti, kendaraan bermotor dan miscellaneous,” tutur Budi kepada Kontan, (10/8/2025).

Baca Juga: BRI Insurance Dorong Kualitas Pelayanan di Tengah Tantangan Ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News