BRI Investasi US$ 50 Juta ke TI



TEBING TINGGI. Dalam 3-5 tahun ke depan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengincar posisi pertama di bidang teknologi informasi (TI) industri perbankan nasional. Itu sebabnya, BRI menyiapkan dana lebih dari US$ 50 juta untuk pengembangan TI.

Angka ini lebih besar dari investasi TI milik Bank Central Asia (BCA). "Bank tanpa TI yang baik pasti lumpuh," ujar Bambang Soepeno, Direktur Kepatuhan BRI, Sabtu (31/7), usai pembukaan Pesta Rakyat Simpedes (PRS) di Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang mendasari jika pengembangan TI menjadi sangat penting bagi BRI.

Pertama, nasabah BRI kini sudah mencapai 26,5 juta rekening. Bambang mengklaim, jumlah nasabah ini merupakan yang terbesar di industri perbankan nasional. Jumlah nasabah tersebut sangat potensial bagi ekspansi BRI menumpuk dana pihak ketiga (DPK). "Peningkatan layanan yang lebih baik di TI ini juga menjaga agar nasabah betah dan tidak pindah ke bank lain, misalnya ke BCA," tegas dia.


Kedua, jaringan BRI yang berjumlah 6.600 kantor dengan 77.000 sumber daya manusia (SDM). Dengan pengembangan TI, BRI berharap mampu menyempurnakan pelayanan ke para nasabah melalui fasilitas online yang real time dengan produk-produk electronic banking (e-banking) di seluruh cabang BRI. "Dengan begitu, kami juga siap meningkatkan layanan di sektor konsumen serta bisnis payment," kata Bambang.

Selain di bidang TI, BRI juga akan fokus di sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, lanjut Bambang, BRI menyebut tahun 2010 sebagai tahun SDM dan TI. BRI berencana menambah sekitar 4.000 SDM hingga 2012 nanti. Di divisi KUR, BRI baru saja merekrut sekitar 5.000 SDM.

Bambang optimistis, hingga akhir tahun ini BRI bisa meraup laba bersih hingga Rp 8 triliun dan mencatat pertumbuhan kredit hingga 25%. Per semester I-2010 lalu, laba bersih BRI mencapai Rp 4,32 triliun, atau tumbuh 22,28% dibandingkan periode yang sama di 2009.

Sementara total kredit BRI per semester I 2010 bertambah Rp 41,64 triliun dari Rp 184,60 triliun menjadi Rp 226,24 triliun. Dengan target pertumbuhan 25%, berarti kredit BRI setidaknya bisa mencapai Rp 282,8 triliun.

Dana pihak ketiga (DPK) BRI sendiri di semester I 2010 sekitar Rp 256,05 triliu, naik 18,35% dari periode yang sama di 2009 sebesar Rp 216,35 triliun. Komposisinya, giro Rp 45,23 triliun (17,66%), tabungan Rp 102,23 triliun (39,93%) dan deposito Rp 108,60 triliun (42,41%). "LDR kami masih bagus, yaitu sekitar 88,36%. Ini bagus, karena di 2009 LDR kami 85,33%," ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test