BRI jadi service point office Jamsostek



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membuat service point office untuk PT Jamsostek. Ini merupakan perpanjangan tangan dalam pelayanan informasi program Jamsostek, pendaftaran peserta, dan pengelolaan electronic claim Jaminan Hari Tua (JHT) yang dapat dilayani di seluruh unit kerja BRI.

Tahun ini, rencananya akan direalisasikan 500 service point service di kantor cabang BRI di seluruh Indonesia.

"Jamsostek yakin dapat memperluas layanannya dengan memanfaatkan  luasan jaringan kerja yang telah dimiliki oleh BRI saat ini," ucap Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Massasya, Jumat, (19/4).


Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali mengaku bahwa ini akan mempermudah peserta Jamsostek melakukan pembayaran kewajiban.

"Selain itu, ada juga potensi untuk dijadikan pinjaman," ucapnya.

BRI melihat, potensi nasabah Jamsostek di BRI tahun ini 31 juta orang. Namun, BRI menargetkan minimal 70% atau sekitar 21 juta orang. Dari situ, nantinya akan ada dana mengendap di BRI. Nilainya pun dirata-rata potongan 0,24% hingga 1,78%.

Dari jumlah yang dikumpulkan tersebut, akan ada dana bergulir. Ali mengatakan bahwa Jamsostek tidak hanya menghimpun dana, tapi juga memanfaatkan dana tersebut semaksimal mungkin. Ini pun akan berpengaruh terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) di BRI. "Dengan itu, dana murah kita makin bagus," sebutnya.

Ke depannya, diharapkan service point office ini akan menjangkau lebih banyak cabang BRI di seluruh Indonesia. Lalu dengan basis teknologi informasi sehingga akan mempermudah dan meningkatkan pelayanan bagi calon peserta dan peserta Jamsostek.

Selain itu, kerja sama ini merupakan salah satu cara untuk menyukseskan transformasi Jamsostek menjadi Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: