JAKARTA. Kabar konsolidasi Bank BUMN tampaknya masih sebatas Bank Mandiri dan BTN. Soalnya, selain Bank BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga mengaku tak mengentahui kajian rencana konsolidasi perbankan pelat merah. Namun BRI mengaku, siap mengikuti apapun yang menjadi kehendak pemerintah Republik Indonesia selaku pemegang saham. Menurut Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, apapun kebijakan yang diambil Kementerian BUMN pastilah sudah melalui kajian yang matang. Termasuk mengenai konsolidasi BUMN Keuangan non-bank ke dalam satu bank BUMN yang fokus kepada pembiayaan mikro (microfinance). "Kami ikuti aja kemauan pemerintah selaku pemegang saham," kata Budi dalam wawancara khusus dengan KONTAN di Jakarta, belum lama ini.Budi membantah jika ini pertanda pemerintah akan menghilangkan eksistensi BRI melalui merger. Kalaupun kelak dimerger menjadi 1 bank BUMN saja agar bisa bersaing di perbankan ASEAN, BRI akan mengikuti apa yang menjadi kehendak pemegang saham. "Tapi setahu saya belum ada pemberitahuan langsung dari Kementerian BUMN kepada manajemen BRI soal rencana itu. Mungkin karena baru sebatas kajian," pungkas Budi.Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN telah menyiapkan kajian berjudul Usulan Restrukturisasi Perbankan, Konsolidasi Demi Negeri. Dokumen tersebut telah ditanda tangani oleh Gatot Triharjo, Deputi Bidang Usaha dan Jasa Kementerian BUMN. Kelak seluruh Bank BUMN akan dikonsolidasikan sehingga menjadi 1 bank super BUMN yang mampu bersaing di ASEAN.
BRI juga tak tahu tentang rencana konsolidasi bank
JAKARTA. Kabar konsolidasi Bank BUMN tampaknya masih sebatas Bank Mandiri dan BTN. Soalnya, selain Bank BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga mengaku tak mengentahui kajian rencana konsolidasi perbankan pelat merah. Namun BRI mengaku, siap mengikuti apapun yang menjadi kehendak pemerintah Republik Indonesia selaku pemegang saham. Menurut Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, apapun kebijakan yang diambil Kementerian BUMN pastilah sudah melalui kajian yang matang. Termasuk mengenai konsolidasi BUMN Keuangan non-bank ke dalam satu bank BUMN yang fokus kepada pembiayaan mikro (microfinance). "Kami ikuti aja kemauan pemerintah selaku pemegang saham," kata Budi dalam wawancara khusus dengan KONTAN di Jakarta, belum lama ini.Budi membantah jika ini pertanda pemerintah akan menghilangkan eksistensi BRI melalui merger. Kalaupun kelak dimerger menjadi 1 bank BUMN saja agar bisa bersaing di perbankan ASEAN, BRI akan mengikuti apa yang menjadi kehendak pemegang saham. "Tapi setahu saya belum ada pemberitahuan langsung dari Kementerian BUMN kepada manajemen BRI soal rencana itu. Mungkin karena baru sebatas kajian," pungkas Budi.Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN telah menyiapkan kajian berjudul Usulan Restrukturisasi Perbankan, Konsolidasi Demi Negeri. Dokumen tersebut telah ditanda tangani oleh Gatot Triharjo, Deputi Bidang Usaha dan Jasa Kementerian BUMN. Kelak seluruh Bank BUMN akan dikonsolidasikan sehingga menjadi 1 bank super BUMN yang mampu bersaing di ASEAN.