KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk masih tetap akan aktif berpartisipasi dalam penyaluran kredit lewat skema sindikasi walaupun secara keseluruhan bank pelat merah ini akan lebih fokus menyasar segmen UMKM. Direktur
Retail dan Menengah Bank BRI Supari mengatakan, perseroan aktif ikut sindikasi sebagai upaya perseroan untuk memitigasi risiko jika terjadi kredit bermasalah. Dengan melibatkan banyak kreditur sehingga risiko yang ada dapat terbagi ke semua kreditur.
Baca Juga: Begini penjelasan Bank Mandiri dan Bank Mandiri soal Whatsapp Pay Saat ini, BRI masih memiliki beberapa kredit sindikasi dalam
pipeline perseroan yang berasal dari sektor infrastruktur, kelistrikan. Selain itu, BRI juga menyasar sindikasi di sektor Agribisnis dan farmasi."Sampai akhir tahun, target
plafond sindikasi BRI sekitar Rp 36 triliun," ungkap Supari, Kamis (22/8). Total
oustanding kredit sindikasi BRI per Juni sudah mencapai Rp 57,1 triliun atau tumbuh 28% dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Sementara hingga Agustus, perseroan sudah berpartisipasi dalam 15 proyek sindikasi. Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, BRI tercatat berada di urutan ketiga sebagai
mandated lead arranger maupun
bookrunner dalam kredit sindikasi sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini.
Baca Juga: BCA salurkan kredit lewat sindikasi sebesar Rp 25,5 triliun di paruh pertama Sebagai
mandated lead arranger, jawara masih dicatatkan oleh BNI senilai US$ 1,87 miliar dalam 16 sindikasi. Di belakangnya, mengekor Bank Mandiri dengan penyaluran sebesar US$ 1,73 miliar untuk 18 proyek sindikasi dan di urutan ketiga ada BRI dengan capaian US$ 1,25 miliar atau sekitar Rp 17,9 triliun untuk 10 proyek sindikasi dan pangsa pasarnya mencapai 8,76%.
Di urutan keempat dan kelima ada SMI dan HSBC dengan capaian masing-masing US$ 358,88 juta dan US$ 346,38 juta. Sedangkan sebagai
bookrunner, BRI ikut dalam 7 sindikasi senilai Rp 930,74 juta. Adapun kredit sindikasi yang diikuti BRI diantaranya diberikan ke PT Jasamarga Probolinggo, Jalin Pembayaran Nusantara, Cibitung Tanjung Priok, PT Jasamarga Kunciran Cengkareng, PLN, Cimanggis Cibitung Tollways, PT solo Ngawi Jaya, PT Pertamina, PT kerinci Merangin Hidro, dan Trans Marga Jateng.
Baca Juga: BNI salurkan kredit sindikasi Rp 32,8 triliun hingga Juli 2019, ini daftar proyeknya! Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi