BRI Life Bidik Pertumbuhan Dobel Digit pada 2024, Simak Strateginya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi BRI Life (BRI Life) menargetkan pertumbuhan dobel digit di tahun 2024. Target tersebut sebagai upaya memperbaiki kondisi industri asuransi yang relatif stagnan pada 2023.  

Plt. Direktur Utama merangkap Direktur Kepatuhan BRI Life, I Dewa Gede Agung mengatakan bisnis industri asuransi cukup stagnan pada tahun 2023. Meski  begitu Dewa optimistis pada 2024 ini BRI Life yakin tumbuh positif hingga dobel digit.

"Berkaca pada tahun 2023, kami masih bisa mendapat laba sebesar Rp 530 miliar, maka kami yakin tahun 2024 juga akan lebih positif lagi," jelas Dewa pada Kontan, Kamis (24/1). 


Baca Juga: Rapat Kerja Nasional BRI Life, Hijaukan Kinerja 2024

Dewa menuturkan, untuk mencapai target tersebut, BRI Life akan masuk pada pasar high networth. Menurutnya BRI Life yang semula telah berhasil menguasai pasar menengah, di tahun ini akan memperluas jangkauannya. Pasar high networth ini Dewa mengatakan akan lebih berfokus pada nasabah prioritas Bank BRI. 

"Kami kuat di pasar middle, sekarang kami akan untuk ke pasar high networth. Sudah ada produk yang disiapkan," ujarnya.

Dewa juga menjelaskan pada 2024 ini BRI Life tengah mempersiapkan produk baru khusus untuk menyasar pasar high networth. Hingga saat ini produk baru tersebut sedang dalam persiapan untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

"Harapannya bisa segera terbit ya, kuartal I atau kuartal II awal gitu deh," ungkap Dewa. 

Baca Juga: Asuransi Jiwa BRI Tawarkan Premi Mulai Dari Rp5.000, Bisa Dibeli via BRImo

Dewa juga mengungkapkan tantang di tahun 2024 ini datang dari kondisi ekonomi global yang cukup menurun. Menurutnya adanya inflasi yang cukup tinggi dan beberapa konflik sangat mempengaruhi kondisi ekonomi yang juga akan berpengaruh pada industri asuransi.

Di sisi lain, Dewa mengatakan adanya pemilu di Indonesia justru cukup menguntungkan. Menurutnya, pemilu ini menjadi bahan bakar tambahan karena membantu roda ekonomi Indonesia tetap berputar. 

Baca Juga: Gencar Jual Aset Bermasalah, Recovery Kredit BRI Capai Rp 16,2 Triliun pada 2023

Menghadapi tantangan-tangan tersebut, Dewa mengungkapkan dari sisi industri asuransi sejalan dengan arahan OJK harus memiliki keseimbangan antara aset dan kewajiban.

"Untuk itu kami bekerjasama dengan induk perusahaan yaitu Bank BRI dan FWD, kami yakin nasabah Bank BRI masih memiliki potensi yang sangat besar," jelasnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli