KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nelayan adalah salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan industri kelautan dan perikanan tanah air, untuk mendapatkan hasil tangkapan yang berkualitas dan memiliki nilai jual yang baik. Sayangnya, hal ini belum diimbangi dengan kondisi perekonomian nelayan Indonesia yang belum sejahtera. Selain itu, tingkat resiko pekerjaan yang tinggi, profesi nelayan pun membutuhkan proteksi khusus. Penting bagi nelayan dan juga keluarganya, memiliki asuransi jiwa khusus yang dapat mengurangi beban keluarga ketika mereka harus kehilangan mata pencaharian akibat bencana yang menimpa selama bekerja menjaring ikan. BRI Life sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia yang memiliki pasar mikro yang besar dan luas, termasuk pangsa pasar komunitas nelayan, turut memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas hidup para nelayan melalui produk perlindungan asuransi mikro, AM Prisma Plus.
Baca Juga: Menjelang puasa, Pegadaian optimis penjualan emas lebih baik dari tahun lalu Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk penetrasi kepada nelayan melalui kerja sama sinergis dengan Aruna dan Qoala, untuk mensosialisasikan produk asuransi mikro AM Prisma Plus yang dimiliki BRI Life ke daerah pesisir bagi nelayan dan keluarganya, dengan premi terjangkau dan pengurusan yang mudah. “Sinergi antara BRI Life, Aruna dan Qoala melalui penandatanganan MOU yang dilakukan pada Kamis (1/4) lalu, merupakan momentum penting bagi BRI Life. Kami optimis, kerjasama ini akan berjalan dengan sangat baik dan prospektif, di samping akan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat mikro, dalam hal ini nelayan”, ujar Direktur Pemasaran dan Bisnis Syariah BRI Life, Anik Hidayati dalam siaran pers, Selasa (6/4). Lokasi pertama yang menjadi percobaan untuk penetrasi asuransi mikro AM Prisma Plus ini adalah Wilayah Masalembu yang secara geografis terletak di antara Selat Makassar, Laut Jawa, Laut Flores, dan Selat Lombok. Anik menjelaskan, pertemuan tiga kawasan perairan ini menciptakan kekuatan fisis interaksi laut dan atmosfer secara alami, dengan risiko kecelakaan yang tinggi. Namun, perairan ini juga memiliki potensi ikan yang berlimpah dan beragam, tak heran jika mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan meskipun risiko melaut sangat tinggi. Selain itu, asuransi mikro AM Prisma Plus ini juga akan diperkenalkan di Ujung Genteng, Jenebora dan Papaan. “AM Prisma Plus, merupakan asuransi mikro yang pembayaran preminya hanya sekali pada awal kepesertaan, yakni Rp. 50 ribu untuk perorangan atau dapat juga dibeli paket bersama pasangan seharga Rp. 90 ribu, dan selanjutnya tidak dikenakan lagi selama satu tahun masa berlaku kepesertaan” tegas Anik.
Baca Juga: Diguyur stimulus, permintaan asuransi properti diproyeksi ikut terkerek Produk asuransi dari BRI Life ini memberikan santunan kematian akibat kecelakaan hingga Rp 19,5 juta. Melalui asuransi ini, nelayan juga dapat melakukan klaim sebesar Rp 5 juta untuk santunan cacat fisik akibat kecelakaan, beserta tambahan biaya operasi, santunan rawat inap, dan kematian wajar.
“Pemilihan Aruna dan Qoala, sebagai partner kerjasama BRI Life untuk edukasi dan sosialisasi asuransi bagi masyarakat nelayan sangat tepat. Aruna yang merupakan platform integrasi pasar hasil laut terbesar di Indonesia adalah juga salah satu perusahaan yang
concern terhadap kesejahteraan nelayan dengan
data base yang cukup representatif, sementara aplikasi Qoala, akan sangat membantu penetrasi AM Prisma Plus ke lokasi-lokasi terpencil,” lanjut Anik. Utari Octavianty selaku
co-founder dan
General Director dari Aruna mengungkapkan, bagi Aruna, nelayan merupakan mitra strategis yang perlu diperhatikan juga kesejahteraannya apalagi melaut merupakan pekerjaan dengan risiko tinggi. Sementara itu
Co-founder sekaligus
Chief Operating Officer (COO) Qoala, Tommy Martin, menjelaskan, aplikasi Qoala sangat mudah digunakan dan bisa diakses dengan cepat melalui
smartphone. Untuk urusan keamanan data, tak perlu diragukan, Qoala saat ini tercatat dalam Sandbox OJK di klaster
Insurtech.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi