KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi BRI Life atau BRI Life membeberkan sejumlah cara agar bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan road map perasuransian periode 2023-2027, yang mana peranan industri terhadap perekonomian nasional cenderung stagnan. Selain itu, disebutkan juga penetrasi atau perluasan produk juga masih belum optimal dan hanya berkutat di Pulau Jawa.
Baca Juga: BRI Life Catat Kenaikan Nilai APE Sebesar 12% hingga Juni 2023 Terkait hal itu, Direktur Utama BRI Life Iwan Parsila mengatakan banyak cara suatu perusahaan asuransi berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Dia mengatakan BRI Life mendorong pertumbuhan perekonomian dari sisi finansial dan non-finansial. Adapun sisi finansial berasal dari income tax, penciptaan lapangan kerja, investor di pasar modal, dan pengelola proteksi jangka panjang bagi masyarakat. "Sementara itu, dari sisi non-finansial dengan memberikan proteksi atas risiko finansial jika suatu event yang dipertanggungkan terjadi, yakni jiwa, kesehatan, kerusakan barang, atau asset," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Minggu (30/7). Iwan mengatakan hal itu juga akan memberikan keadaan tenang bagi nasabah sehingga dapat bekerja dengan lebih efektif dan memberikan hasil lebih baik.
Baca Juga: BRI Life Catat Kenaikan Nilai APE Sebesar 12% hingga Juni 2023 Dia juga menyebut produk-produk asuransi, baik jiwa maupun umum, harus didesain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai segmennya. Dengan demikian, masing-masing perusahaan asuransi harus memastikan segmen pasar yang dituju dan menyediakan produk yang sesuai. Terkait perluasan dan pemerataan produk, Iwan mengatakan BRI Life memberi proteksi masyarakat Indonesia di seluruh pelosok nusantara dengan mengikuti cakupan Bank BRI sebagai induk perusahaan. "Melalui luasnya segmen pasar BRI dan ditopang oleh keahlian di bidang asuransi dan teknologi digital dari FWD sebagai strategic partner BRI, kami dapat melakukan penetrasi ke sebanyak mungkin masyarakat yang merupakan nasabah Bank BRI," katanya
Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Asuransi Umum Catatkan Kinerja Investasi Positif Di sisi lain, Iwan menyampaikan sampai akhir Juni 2023, BRI Life membukukan Premi Baru Ekivalen yang Disetahunkan atau Annualized Premium Equivalent (APE) sebesar Rp 1,72 triliun atau tumbuh 12% YoY. Sebagai informasi, dalam road map perasuransian OJK 2023-2027, total penetrasi premi asuransi komersial, asuransi wajib, dan asuransi sosial dalam periode 2017-2021 hanya tumbuh dari 3,00% menjadi 3,13%. Dalam road map perasuransian 2023-2027, juga disebutkan salah satu program mulai 2024 hingga 2027, yakni komposisi objek pertanggungan baru industri asuransi minimum 50% dari luar Pulau Jawa. Oleh karena itu, OJK mendorong agar dilakukan sejumlah langkah kepada para perusahaan, termasuk inovasi dan pemasaran produk. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli