BRI masih menjadi jawara aset perbankan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset bank-bank milik negara (BUMN) terus membesar. Hingga akhir 2017, aset-aset bank milik pemerintah menembus Rp 3.025,61 triliun.

Jumlah ini meningkat 12% dari tahun 2016, yang sebesar Rp 2.699,38 triliun. Diantara bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih menjadi jawara bank dengan kepemilikan aset terbesar, yakni sebesar Rp 1.076,43 triliun

Aset BRI tersebut meningkat 11,7%. Porsi aset BRI mencapai 35,57%, dari total seluruh aset bank BUMN sampai akhir 2017.


Berdasarkan paparan manajemen BRI beberapa waktu lalu, pertumbuhan aset ini mayoritas ditopang kenaikan penyaluran kredit, yang tumbuh 11,4% menjadi Rp 708 triliun. Tahun ini, BRI menargetkan pertumbuhan kredit 10%–12%.

Membuntuti BRI, PT Bank Mandiri Tbk mencetak aset individual bank sebesar Rp 978,32 triliun, merujuk pada laporan keuangan bulanan unaudited. Kendati memiliki aset jumbo, pertumbuhan aset Bank Mandiri tak terlalu tinggi dibanding ketiga rekannya yang lain. Aset Bank Mandiri hanya tumbuh 6,55% dibandingkan posisi akhir 2016 yang sebanyak Rp 918,18 triliun.

Sementara, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) konsisten mencatatkan kenaikan aset di atas 17% dalam tiga tahun terakhir. Aset BNI mencapai Rp 709,33 triliun, tumbuh 17,62% di tahun lalu.

Sementara, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membukukan pertumbuhan aset tertinggi. Mengacu pada laporan keuangan bulan Desember 2017, bank spesialis kredit properti itu membukukan aset senilai Rp 261,51 triliun atau tumbuh 22,1% dari tahun 2016.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pertumbuhan itu ditopang peningkatan kredit yang naik dua digit dalam tiga tahun terakhir. "Rata-rata aset BTN selama tiga tahun, sejak 2015, naik 19%. Sedangkan kredit rata-rata tiga tahun terakhir juga meningkat 20%," tutur Maryono, Sabtu (3/2).

Tahun 2018, aset BTN diperkirakan tumbuh 20%, menjadi Rp 313,62 triliun. BTN berharap tahun ini kredit dan DPK tumbuh dikisaran 20% dari tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini