BRI masih merajai penyaluran KUR di Mei



JAKARTA. Dari total tujuh bank yang menyalurkan  kredit usaha rakyat (KUR) di bulan Mei 2014, BRI menjadi penyalur KUR terbesar dengan total Rp 99,30 triliun.

Berdasarkan keterangan resmi Komite KUR, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis, (3/7), BRI menyalurkan KUR di dua sektor yaitu mikro dan ritel. BRI telah menyalurkan KUR untuk sektor ritel sebesar Rp 18,79 triliun dan KUR untuk sektor mikro sebesar Rp 80,51 triliun.

Sedangkan debiturnya di kedua sektor itu mencapai 107.735 UMKM dan 10.093.075 UMKM.


Rata-rata KUR yang disalurkan BRI untuk kedua sektor tersebut sebesar Rp 174,5 juta per debitur dan Rp 8,0 juta per debitur. Sementara rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di masing-masing sektor penyaluran itu 3,7% dan 2,1%.

Menduduki peringkat kedua yaitu Bank Mandiri dengan total KUR yang dikucurkan sebesar Rp 15,38 triliun. Mandiri memiliki debitur sebanyak 338.008 UMKM, dengan rata-rata kredit Rp 45,5 juta per debitur serta nilai NPL sebesar 4,2%.

Di urutan ketiga adalah BNI dengan total KUR yang dikucurkan sebesar Rp 14,66 triliun. BNI memiliki debitur sebanyak 211.106 UMKM, dengan rata-rata kredit Rp 69,5 juta per debitur serta nilai NPL sebesar 5,2%.

Selanjutnya berturut-turut yaitu BTN dengan nilai KUR yang disalurkan Rp 4,43 triliun, BSM dengan KUR yang disalurkan Rp 3,77 triliun, Bank Bukopin dengan KUR yang disalurkan Rp 1,80 triliun dan BNI Syariah dengan KUR yang disalurkan sebesar Rp 279.538 miliar.

Secara keseluruhan, nilai NPL penyaluran KUR oleh bank pelaksana ini masih cukup rendah yaitu hanya 3,7%. Pemerintah berharap pada periode-periode berikutnya, nilai NPL pada bank yang masih di atas 5% bisa turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan