JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk tengah mematangkan rencana pertumbuhan perusahaan secara anorganik. Bank dengan kode saham BBRI ini tengah mereview akuisisi perusahaan asuransi jiwa, perusahaan sekuritas dan juga perbankan. Sekretaris Perusahaan BRI, Budi Satria mengungkapkan, perseroan sudah menyiapkan dana hingga Rp 3 triliun untuk melakukan aksi korporasi tersebut. Rencana akuisisi tersebut merupakan rencana perseroan yang tertunda pada tahun lalu. Oleh karena itu, rencana akuisisi tiga entitas bisnis tersebut telah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015 BRI. Namun, izin akuisisi belum diajukan oleh perseroan lantaran belum menemukan calon anak usaha yang cocok untuk pengembangan bisnis BRI. "Kami masih melakukan review terhadap akuisisi asuransi, sekuritas dan juga perbankan. Sudah ada dalam RBB 2015 kami, namun eksekusinya tergantung due diligence," jelas Budi kepada KONTAN, Jumat (27/3). Salah satu perusahaan asuransi jiwa yang akan diakuisisinya adalah T Asuransi Jiwa Bringin Life Sejahtera (Bringinlife). Namun selain Bringinlife, BRI juga tengah mereview perusahaan asuransi lain. "Kami masih dalam tahap review untuk akuisisi perusahaan asuransi. Kami sedang mencari mana yang cocok. Kalau sudah pasti dapat, maka tentu kami harus lapor," ujarnya. Sementara itu, rencana akuisisi untuk perbankan adalah bank dengan kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1 dengan modal inti antara Rp 100 miliar sampai dengan Rp 1 triliun. Bank berskala kecil yang diincar BRI tidak terbatas pada wilayah operasional Jakarta saja. Ini artinya, perseroan sangat membuka diri terhadap semua bank kategori BUKU 1 yang ada. Kriteria bank kategori BUKU 1 yang dibidik oleh BRI adalah yang bisa melengkapi dan bersinergi dengan bisnis BRI. "BRI mencari bank yang kuat di sektor ritel, karena kami sudah sangat kuat di sektor mikro. Jadi kami mencari bank yang sektor ritelnya bagus. Bank-nya tidak harus berkantor pusat di Jakarta, yang penting bagus sehingga bisa bersinergi dengan bisnis BRI," katanya. Budi bilang, rencana ini diharapkan bisa terwujud pada semester II-2015 ini. Sebab, hingga saat ini BRI masih melakukan review atas pilihan yang ada dan belum mencapai kata final. "Kami harapkan semester II-2015 sudah bisa masukkan izin ke OJK. Kami harapkan seperti itu," ucap Budi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BRI matangkan rencana akuisisi tiga perusahaan
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk tengah mematangkan rencana pertumbuhan perusahaan secara anorganik. Bank dengan kode saham BBRI ini tengah mereview akuisisi perusahaan asuransi jiwa, perusahaan sekuritas dan juga perbankan. Sekretaris Perusahaan BRI, Budi Satria mengungkapkan, perseroan sudah menyiapkan dana hingga Rp 3 triliun untuk melakukan aksi korporasi tersebut. Rencana akuisisi tersebut merupakan rencana perseroan yang tertunda pada tahun lalu. Oleh karena itu, rencana akuisisi tiga entitas bisnis tersebut telah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015 BRI. Namun, izin akuisisi belum diajukan oleh perseroan lantaran belum menemukan calon anak usaha yang cocok untuk pengembangan bisnis BRI. "Kami masih melakukan review terhadap akuisisi asuransi, sekuritas dan juga perbankan. Sudah ada dalam RBB 2015 kami, namun eksekusinya tergantung due diligence," jelas Budi kepada KONTAN, Jumat (27/3). Salah satu perusahaan asuransi jiwa yang akan diakuisisinya adalah T Asuransi Jiwa Bringin Life Sejahtera (Bringinlife). Namun selain Bringinlife, BRI juga tengah mereview perusahaan asuransi lain. "Kami masih dalam tahap review untuk akuisisi perusahaan asuransi. Kami sedang mencari mana yang cocok. Kalau sudah pasti dapat, maka tentu kami harus lapor," ujarnya. Sementara itu, rencana akuisisi untuk perbankan adalah bank dengan kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1 dengan modal inti antara Rp 100 miliar sampai dengan Rp 1 triliun. Bank berskala kecil yang diincar BRI tidak terbatas pada wilayah operasional Jakarta saja. Ini artinya, perseroan sangat membuka diri terhadap semua bank kategori BUKU 1 yang ada. Kriteria bank kategori BUKU 1 yang dibidik oleh BRI adalah yang bisa melengkapi dan bersinergi dengan bisnis BRI. "BRI mencari bank yang kuat di sektor ritel, karena kami sudah sangat kuat di sektor mikro. Jadi kami mencari bank yang sektor ritelnya bagus. Bank-nya tidak harus berkantor pusat di Jakarta, yang penting bagus sehingga bisa bersinergi dengan bisnis BRI," katanya. Budi bilang, rencana ini diharapkan bisa terwujud pada semester II-2015 ini. Sebab, hingga saat ini BRI masih melakukan review atas pilihan yang ada dan belum mencapai kata final. "Kami harapkan semester II-2015 sudah bisa masukkan izin ke OJK. Kami harapkan seperti itu," ucap Budi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News