BRI mencatat penyaluran KUR hingga Rp 9,88 triliun



JAKARTA. Bank pelat merah yang lekat dengan citra bank wong ndeso yakni Bank Rakyat Indonesia berkibar sebagai penyalur kredit usaha rakyat (KUR) terbesar. Selama tahun 2010 ini, BRI membukukan penyaluran KUR sebesar Rp 9,88 riliun. Angka ini di atas target yang dibanderol pemerintah kepada BRI semula yang sebesar Rp 8,6 triliun. Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali menuturkan, total debitur penyerap kredit dengan penjaminan pemerintah yang disalurkan oleh BRI hingga saat ini mencapai 3.496.957 debitur. "Sebesar 74,32% terserap ke sektor perdagangan, sedangkan sektor pertanian menyerap 10,21%," ujarnya dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Kamis (6/1). BRI selama ini memang lebih memfokuskan penyaluran KUR untuk jenis mikro yakni KUR berplafon Rp 5 juta hingga Rp 20 juta. "98,67% KUR BRI terserap di jenis mikro ini," imbuh Ali. Selama ini, pola penyaluran KUR di BRI dijalankan melalui dua jalur yakni pinjaman langsung dan melalui linkage program. Untuk linkage program, BRI menggandeng lembaga keuangan mikro seperti Badan Kredit Desa, Koperasi, Baitul Mal Wattanwil (BMT), dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). "Total penyaluran KUR melalui linkage program mencapai Rp 55,77 miliar," jelas Ali. Ali menambahkan, debitur KUR BRI cukup banyak yang berpotensi naik kelas menjadi debitur kredit komersial. Saat ini, sebanyak 427.782 debitur KUR BRI berhasil hijrah menjadi debitur kredit komersil dengan nilai outstanding mencapai Rp 4,02 triliun. Khusus menghadapi tahun 2011 ini, BRI mengaku akan memfokuskan untuk menaikkan aspek kehati-hatian dalam menayluran KUR. Maklumlah, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR BRI termasuk lumayan tinggi yakni hingga 3,03%. Bandingkan dengan NPL KUR Bank Mandiri yang hanya berada di kisaran 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Ruisa Khoiriyah