JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali menyatakan minatnya untuk mengakuisisi Bank Mutiara. Bank plat merah ini siap mengikuti proses penawaran (bidding) tahap kedua yang akan digelar Danareksa Sekuritas, konsultan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam divestasi tersebut. Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, BRI ingin berpartisipasi karena dua alasan. Pertama, Bank Mutiara aktif menyalurkan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Strategi ini sejalan dengan bisnis utama BRI. Kedua, restrukturisasi berjalan baik sehingga bank yang dulu bernama Bank Century itu kini sudah sehat dan sanggup bersaing dengan bank sekelasnya. "Jika harga sesuai, kami akan ambil," ujarnya, Rabu (19/10). Namun, Sofyan belum bisa memastikan waktu pengajuan proposal penawaran Bank Mutiara. Sebab, LPS belum menentukan jadwal penawaran tahap II. "Pengumumannya belum keluar, kami akan tunggu LPS," tambahnya.
Samsu Adi Nugroho, Sekretaris Lembaga LPS, menyambut baik minat BRI. Ini sinyal Bank Mutiara terlihat menarik di mata investor. Tapi ia belum bisa memastikan kapan proses divestasi tahap II akan diselenggarakan. Saat ini, pemilik 99,6% saham Bank Mutiara itu sedang mengevaluasi pelaksanaan divestasi tahap I, yang berakhir pada September lalu tanpa pemenang . "Nanti kami akan putuskan kapan penawaran dimulai. Apakah langsung kami gelar pada tahun ini atau menunggu hingga 2012 mendatang," katanya. Dalam mengevaluasi, LPS dan Danareksa akan meninjau lagi beberapa persyaratan untuk para peminat. Bisa saja mereka melonggarkan atau malah memperketat prosedur. "Kami juga mempertimbangkan apakah penawar pada divestasi tahap pertama dapat ikut kembali tanpa perlu menyerahkan dokumen-dokumen awal," katanya. Soal harga Mutiara, LPS tetap berpegangan pada amanat UU Nomor 24 tahun 2004 tentang LPS. Beleid itu menyebutkan LPS harus menjual senilai penyertaan modal sementara. Jadi, harganya minimal Rp 6,7 triliun, seperti dana yang disuntikkan pemerintah pada akhir 2008 silam. "Jika dua kali perpanjangan waktu tetap tak mendapatkan pembeli, LPS boleh menjual di harga optimal pada saat itu," katanya. Akan dimerger dengan Bank Agro? BRI memang memiliki dana berlebih untuk aksi korporasi. Sumbernya dari hasil penerbitan sub debt Rp 2 triliun yang dilakukan tahun lalu. Seluruh dana tersebut diperuntukkan untuk ekspansi.