KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit sindikasi di Indonesia di awal tahun 2021 masih masih sepi. Bahkan, hingga minggu pertama Juni 2021, kesepakatan sindikasi yang dicapai perbankan cenderung turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, total kesepakatan kredit sindikasi berdasarkan
mandated lead arranger sepanjang sindikasi sejak awal tahun hingga 9 Juni baru mencapai US$ 3,89 miliar yang melibatkan 36 bank. Jumlah tersebut turun 43,2% dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar US$ 6,86 miliar. Hal ini juga terlihat pada kesepakatan sindikasi dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI). Buktinya, hingga Mei 2021, BRI baru mengikuti empat proyek pembiayaan sindikasi dengan porsi perusahaan sebesar Rp 4,41 triliun
Meski begitu, perbankan pelat merah ini tetap melihat potensi kredit sindikasi masih besar hingga akhir tahun seiring dengan adanya pemulihan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Investor siap masuk ke 46 unit asuransi syariah yang belum spin off "Proyek-proyek yang sebelumnya tertunda karena imbas pandemi Covid-19 saat ini sudah mulai berproses kembali diantaranya proyek di sektor tambang, manufaktur, agribisnis, telekomunikasi, dan juga yang sifatnya proyek strategis nasional," kata Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI kepada Kontan.co.id, Rabu (9/6). Aestika menambahkan, BRI ini saat sudah memiliki sekitar 6
pipeline pembiayaan sindikasi yang potensial dengan estimasi plafon partisipasi perseroan sebesar Rp 5,2 triliun. Pipeline tersebut berasal dari sektor pertambangan, agribisnis, dan telekomunikasi. BRI tetap aktif berpartisipasi dalam sindikasi sebagai strategi dalam menjaga kredit di segmen non UMKM sebesar 15%. Sedangkan target terbesar bank ini tetap segmen UMKM dengan porsi 85%.
Aestika menambahkan,
pipeline proyek sindikasi perlahan sudah menunjukkan pertumbuhan positif meskipun ekonomi masih dibayangi dampak pandemi Covid-19.
Pipeline sindikasi BRI yang termasuk dalam
deal on process telah mendekati finalisasi
term and condition. Tahun ini, BRI menargetkan
fee based income (FBI) dari kredit sindikasi tidak jauh beda dari capaian tahun 2020. Tahun lalu, perseroan membukukan FBI Rp 184,16 miliar dari bisnis sindikasi dan jasa lembaga keuangan non bank perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari