BRI naikkan pencadangan kredit macet 198%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk atau BRI tengah mengantisipasi potensi kredit bermasalah.

Direktur Keuangan BRI mengatakan pihaknya telah meningkatkan cadangan kerugian atau non-perforrming loan coverage (NPL Coverage). Tercatat sampai dengan kuartal III 2017 NPL coverage perseroan kini berada di level 198,2% setelah sebelumnya sebesar 156,9% di akhir kuartal III 2016.

"Kami memang menaikkan cadangan untuk berjaga-jaga, penguatan NPL coverage supaya tidak ada kenaikan NPL lebih tinggi dari posisi sekarang," ujarnya dalam konferensi pers kinerja kuartal III-2017 BRI, di Jakarta, Kamis (26/10).


Dus, Haru mengatakan dampak dari penguatan pencadangan ini berimbas pada pertumbuhan laba perseroan. Catatan saja, hingga akhir kuartal III 2017 laba bersih konsolidasi BRI tercatat sebesar Rp 20,5 triliun atau hanya tumbuh 8,2% year on year (yoy).

Jumlah ini lebih rendah ketimbang peningkatan net interest income (NII) yang naik lebih dari 11% dan juga fee based income yang naik 14,79% yoy.

Direktur Utama BRI Suprajarto menyebut, dengan penambahan pencadangan ini menurutnya sampai akhir tahun BRI tidak akan menambah NPL coverage.

"Kita berusaha untuk prudent, sehingga kami jaga coverage dalam jumlah yang cukup agar tidak khawatir kalau ada kenaikan NPL," imbuhnya.

Adapun, per September 2017 NPL gross BRI berada di level 2,23% atau naik dari posisi September tahun lalu sebesar 2,22%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia