JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus melaju dalam memfasilitasi pembiayaan sektor kelautan dan perikanan. Tidak hanya kuantitas kredit, BRI juga mampu mempertahankan kualitas kredit. Mohammad Irfan, Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengatakan, per September 2015, pihaknya telah menyalurkan kredit kelautan dan perikanan sebesar Rp 2,9 triliun. Pencapaian ini telah melampaui target akhir tahun yang semula di tetapkan sebesar Rp 2,5 triliun. Kinerja positif ini nyatanya tidak hanya dari sisi kuantitas kredit. Bank BUMN ini juga mencetak rapor biru dalam kualitas kredit. Pasalnya per September 2015, kredit macet atau non performing financing (NPL) sektor kelautan dan perikanan masih terjaga di bawah 2%. "NPL kami kecil, sekitar 1,5%. Ini akan kami pertahankan hingga akhir tahun," ujar Irfan kepada KONTAN, Selasa (3/11). Irfan bilang, sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi yang besar untuk di garap. Namun pihaknya mengaku selektif dalam menyalurkan kredit. Dalam memberikan kredit, hal utama yang menjadi pertimbangan adalah apakah usahanya sudah layak atau belum. Menurutnya, ada skema-skema pembiayaan yang dapat di pilih oleh nasabah. Untuk bunga, pihaknya mematok antara 12% (bunga kredit usaha rakyat atau KUR) hingga 20% bagi kredit komersial.
BRI: NPL sektor kelautan perikanan 1,5%
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus melaju dalam memfasilitasi pembiayaan sektor kelautan dan perikanan. Tidak hanya kuantitas kredit, BRI juga mampu mempertahankan kualitas kredit. Mohammad Irfan, Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengatakan, per September 2015, pihaknya telah menyalurkan kredit kelautan dan perikanan sebesar Rp 2,9 triliun. Pencapaian ini telah melampaui target akhir tahun yang semula di tetapkan sebesar Rp 2,5 triliun. Kinerja positif ini nyatanya tidak hanya dari sisi kuantitas kredit. Bank BUMN ini juga mencetak rapor biru dalam kualitas kredit. Pasalnya per September 2015, kredit macet atau non performing financing (NPL) sektor kelautan dan perikanan masih terjaga di bawah 2%. "NPL kami kecil, sekitar 1,5%. Ini akan kami pertahankan hingga akhir tahun," ujar Irfan kepada KONTAN, Selasa (3/11). Irfan bilang, sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi yang besar untuk di garap. Namun pihaknya mengaku selektif dalam menyalurkan kredit. Dalam memberikan kredit, hal utama yang menjadi pertimbangan adalah apakah usahanya sudah layak atau belum. Menurutnya, ada skema-skema pembiayaan yang dapat di pilih oleh nasabah. Untuk bunga, pihaknya mematok antara 12% (bunga kredit usaha rakyat atau KUR) hingga 20% bagi kredit komersial.