JAKARTA. Demi mendorong laju pertumbuhan kredit, industri perbankan kembali memangkas tingkat suku bunga deposito. Per 1 Oktober 2015 kemarin, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menurunkan tingkat suku bunga deposito counter sebesar 25 basis poin. Penurunan suku bunga deposito diharapkan turut mengerek penurunan suku bunga pinjaman. Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo bilang, dengan penurunan suku bunga kredit yang diawali dengan penurunan suku bunga deposito, diharapkan berakibat pada peningkatan permintaan volume kredit dan terjaganya rasio kredit bermasalah (non performing loan / NPL). "Karena kalau suku bunga kredit tinggi di tengah kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini, maka ekspansi kredit juga pasti melambat dan risiko akan semakin besar jika nasabah membayar bunga kredit besar," ucap Haru kepada KONTAN, Senin (5/10). Haru menuturkan, BRI juga telah mulai menurunkan tingkat suku bunga kredit untuk sektor-sektor tertentu. Sektor ritel, konsumer dan korporasi dengan variasi penurunan tingkat suku bunga antara 25 bps sampai dengan 50 bps case by case. Selain itu, kata Haru, kredit mikro pun mengalami penurunan tingkat suku bunga pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mulai digalakkan kembali. "Penurunan suku bunga kredit case by case ini merupakan inisiatif kami untuk mendorong pertumbuhan kredit. Sudah kami lakukan on daily basis," ujarnya. Bank dengan kode emiten BBRI ini sangat membuka peluang terjadinya penurunan suku bunga deposito yang nantinya turut mengakibatkan penurunan tingkat suku bunga kredit. Meski demikian, kata Haru, langkah tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Sebab, hal ini pun harus dipahami bersama oleh debitur maupun deposan. "Kami berharap semua pihak baik debitur maupun deposan bisa bersepakat untuk penurunan bunga baik deposito maupun kredit, sehingga semua sektor bisa sehat. Karena dalam kondisi seperti sekarang ini yang diinginkan adalah pertumbuhan," ujarnya. BRI, saat ini tengah mengkaji penurunan suku bunga deposito dan kredit sampai dengan akhir tahun mendatang. BRI membuka peluang terjadinya penurunan suku bunga baik deposito maupun kredit dilakukan secara bersamaan.
BRI pangkas suku bunga deposito dan kredit
JAKARTA. Demi mendorong laju pertumbuhan kredit, industri perbankan kembali memangkas tingkat suku bunga deposito. Per 1 Oktober 2015 kemarin, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menurunkan tingkat suku bunga deposito counter sebesar 25 basis poin. Penurunan suku bunga deposito diharapkan turut mengerek penurunan suku bunga pinjaman. Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo bilang, dengan penurunan suku bunga kredit yang diawali dengan penurunan suku bunga deposito, diharapkan berakibat pada peningkatan permintaan volume kredit dan terjaganya rasio kredit bermasalah (non performing loan / NPL). "Karena kalau suku bunga kredit tinggi di tengah kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini, maka ekspansi kredit juga pasti melambat dan risiko akan semakin besar jika nasabah membayar bunga kredit besar," ucap Haru kepada KONTAN, Senin (5/10). Haru menuturkan, BRI juga telah mulai menurunkan tingkat suku bunga kredit untuk sektor-sektor tertentu. Sektor ritel, konsumer dan korporasi dengan variasi penurunan tingkat suku bunga antara 25 bps sampai dengan 50 bps case by case. Selain itu, kata Haru, kredit mikro pun mengalami penurunan tingkat suku bunga pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mulai digalakkan kembali. "Penurunan suku bunga kredit case by case ini merupakan inisiatif kami untuk mendorong pertumbuhan kredit. Sudah kami lakukan on daily basis," ujarnya. Bank dengan kode emiten BBRI ini sangat membuka peluang terjadinya penurunan suku bunga deposito yang nantinya turut mengakibatkan penurunan tingkat suku bunga kredit. Meski demikian, kata Haru, langkah tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Sebab, hal ini pun harus dipahami bersama oleh debitur maupun deposan. "Kami berharap semua pihak baik debitur maupun deposan bisa bersepakat untuk penurunan bunga baik deposito maupun kredit, sehingga semua sektor bisa sehat. Karena dalam kondisi seperti sekarang ini yang diinginkan adalah pertumbuhan," ujarnya. BRI, saat ini tengah mengkaji penurunan suku bunga deposito dan kredit sampai dengan akhir tahun mendatang. BRI membuka peluang terjadinya penurunan suku bunga baik deposito maupun kredit dilakukan secara bersamaan.