JAKARTA. Ambisi Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencicipi bisnis asuransi jiwa bukan isapan jempol. Niat bank pelat merah tersebut mengakuisisi PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (Bringin Life) semakin terang benderang. Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, pihaknya telah meneken perjanjian jual beli bersyarat atawa conditional sale and purchase agreement (CSPA) dengan Dana Pensiun (Dapen) BRI selaku pemegang saham mayoritas Bringin Life. BRI berniat membeli 91% saham Bringin Life yang dimiliki Dapen BRI. "Soal harga, kami belum bisa diclose (buka). Tahun ini juga akan kami finalisasi," ujar Haru kepada KONTAN, Jumat (16/10). BRI bahkan mengklaim sudah mengajukan permohonan ke regulator perihal akuisisi Bringin Life. Usai proses akuisisi selesai, BRI berniat untuk menambah permodalan Bringin Life. Hal ini dimaksudkan agar calon anak usahanya dapat gesit berkembang dan beraktivitas. "Ekuitas akan kami tambah, sesuai kebutuhan nanti," kata dia. Nantinya, ujar Haru, Bringin Life akan menyasar captive market dari induk usaha barunya. Bringin Life bisa menyasar nasabah BRI yang mencapai 30 juta orang. BRI akan memasarkan produk Bringin Life lewat 10.000 unit cabang BRI.
Ada kendala Kendati tinggal selangkah lagi, ambisi BRI menguasai Bringin Life bakal ditentukan sikap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berhak menerbitkan izin akuisisi. Yang jadi masalah, OJK menilai, langkah membeli Bringin Life akan terkendala aturan masing-masing. Seperti diketahui, tiga entitas yang terlibat transaksi merupakan lembaga keuangan dengan kegiatan usaha yang berbeda.