JAKARTA. Kabar ketertarikan beberapa investor asing untuk menjadi mitra Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengembangkan Bringin Life, harus pupus. Manajemen BRI menegaskan, pihaknya akan membesarkan Bringin Life sendiri. "Kami ambil sendiri," tutur Haru Kusmahargyo, Direktur Keuangan BRI kepada KONTAN, Selasa (19/1). Haru menjelaskan, Bringin Life akan diintegrasikan dengan BRI terlebih dahulu. Setelah itu, kata Haru, BRI akan memutuskan apakah perlu menggandeng mitra atau tidak. Ditanya soal berapa lama BRI jadi "single parent" dalam mengembangkan Bringin Life, Haru hanya bilang, "Setidaknya dua tahun." Sebelumnya, menurut Bloomberg, BRI disebut-sebut menawarkan 40% saham Bringin Life kepada sejumlah investor asing. Mereka adalah miliarder asal Hong Kong, Richard Li yang membawahi bendera FWD Group. Selain itu, sejumlah nama calon investor lain bermunculan, seperti Hanwha Life Insurance Co dari Korea Selatan, dan BNP Paribas Cardif. Asal tahu saja, BRI baru menyelesaikan transaksi pembelian 91% saham Bringin Life. Dalam transaksi ini, BRI merogoh kocek hingga Rp 1,6 triliun. Adapun nilai akuisisi tersebut setara dengan 1,69 kali book value Bringin Life per Juni 2015. Dengan aksi tersebut, susunan pemegang saham Bringin Life terdiri dari BRI 91% dan sisanya masih dipegang Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI. Sementara itu, Haru pernah bilang, BRI berkomitmen untuk menyiapkan dana Rp 1,5 triliun bagi Bringin Life. "Dana tersebut akan dipergunakan BRI untuk mengembangkan Bringin Life dalam kurun waktu hingga dua tahun ke depan," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BRI pastikan jadi 'single parent' Bringin Life
JAKARTA. Kabar ketertarikan beberapa investor asing untuk menjadi mitra Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengembangkan Bringin Life, harus pupus. Manajemen BRI menegaskan, pihaknya akan membesarkan Bringin Life sendiri. "Kami ambil sendiri," tutur Haru Kusmahargyo, Direktur Keuangan BRI kepada KONTAN, Selasa (19/1). Haru menjelaskan, Bringin Life akan diintegrasikan dengan BRI terlebih dahulu. Setelah itu, kata Haru, BRI akan memutuskan apakah perlu menggandeng mitra atau tidak. Ditanya soal berapa lama BRI jadi "single parent" dalam mengembangkan Bringin Life, Haru hanya bilang, "Setidaknya dua tahun." Sebelumnya, menurut Bloomberg, BRI disebut-sebut menawarkan 40% saham Bringin Life kepada sejumlah investor asing. Mereka adalah miliarder asal Hong Kong, Richard Li yang membawahi bendera FWD Group. Selain itu, sejumlah nama calon investor lain bermunculan, seperti Hanwha Life Insurance Co dari Korea Selatan, dan BNP Paribas Cardif. Asal tahu saja, BRI baru menyelesaikan transaksi pembelian 91% saham Bringin Life. Dalam transaksi ini, BRI merogoh kocek hingga Rp 1,6 triliun. Adapun nilai akuisisi tersebut setara dengan 1,69 kali book value Bringin Life per Juni 2015. Dengan aksi tersebut, susunan pemegang saham Bringin Life terdiri dari BRI 91% dan sisanya masih dipegang Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI. Sementara itu, Haru pernah bilang, BRI berkomitmen untuk menyiapkan dana Rp 1,5 triliun bagi Bringin Life. "Dana tersebut akan dipergunakan BRI untuk mengembangkan Bringin Life dalam kurun waktu hingga dua tahun ke depan," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News