BRI pastikan kondisi likuditas valas aman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengatakan kondisi likuiditas valas masih terkendali .Hal ini karena likuiditas valas pasarnya masih besar.

Suprajarto, Direktur Utama BRI bilang saat ini juga pinjaman valas BRI juga tidak terlalu banyak. "Pinjaman valas korporasi juga tidak terlalu banyak, masih relatif aman," kata Supra ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jumat (18/5).

Sehingga saat ini, menurut Supra, BRI belum merasakan bahwa likuiditas valas terlalu ketat. Jika bunga acuan BI naik, secara umum akan membuat likuiditas lebih longgar.


Likuiditas valas memang pasarnya masih besar dan bunganya masih menarik. Untuk tenor juga kredit valas rata-rata memiliki jangka waktu lima tahun. BRI mengaku juga belum mempunyai portofolio billateral loan valas baru.

Sebagai gambaran saja, Likuiditas valas perbankan pada awal 2018 ini mengetat. Hal ini ditunjukkan dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2018.

Likuiditas valas perbankan ini dapat dilihat dari indikator loan to deposit (LDR) valas. LDR valas industri perbankan pada kuartal 1 2018 tercatat Rp 95,08% atau naik 879bps secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode sama sebelumnya 86,29%.

Kenaikan rasio LDR valas ini menunjukkan bahwa likuditas valas sedang dalam keadaan ketat. Ketatnya likuiditas valas ini disebabkan karena pertumbuhan kredit valas bank 9,61% sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) valas turun 0,5%.

Turunnya DPK valas ini karena giro dan tabungan valas menyusut masing-masing 1,3% dan 6,8% secara yoy. Sedangkan bank yang berkontribusi terhadap pengetatan likuiditas valas ini adalah bank menengah kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie