KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memastikan bahwa untuk memperkuat komitmen penerapan prinsip
Environmental, Social And Governance atau ESG, perseroan menyelaraskannya dengan strategi korporasi. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto dalam acara
side event Presidensi G20 Indonesia yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI). Solichin menjelaskan bahwa di BRI penerapan prinsip ESG secara garis besar sudah diimplementasikan baik di sisi aset, liabilitas, operasional, maupun sumber daya manusia. Dia pun menekankan poin penerapan prinsip bisnis berkelanjutan tersebut, yakni perseroan harus mengetahui dan paham
framework-nya.
“Kemudian
framework itu harus menjadi bagian dari
corporate strategy, jadi bukan asal ikut tren. Jadi yang pertama harus kita dudukkan dulu bahwa apa yang kita lakukan dalam
ESG initiatives itu harus bagian dari
corporate strategy,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (7/3).
Baca Juga: Bank DBS Indonesia Tingkatkan Upaya Keberlanjutan dalam Mengelola Jejak Lingkungan Dia mencontohkan, bahwa hal tersebut yang melatarbelakangi BRI dalam merilis
sustainability bond pada tahun 2019 dan tidak memilih
green bond atau
social bond. Hal itu pun melalui identifikasi proyek-proyek yang dilakukan perseroan ke depan sesuai dengan strategi korporasi yaitu menjadi bank UMKM. Bahkan saat ini 84% portofolio penyaluran kredit perseroan adalah untuk segmen UMKM. Melalui penerapan prinsip ESG yang sejalan dengan strategi korporasi, bond senilai US$500 juta itu pun berhasil menarik minat investor global bahkan mengalami
over subscribed sebanyak 8 kali. Kemudian, penanaman investasinya pun harus jelas.
Sustainability Bond hampir 70% digunakan pada
social project dan sisanya untuk
green project terkait LRT. Adapun terkait
social project sebagian besar digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan yang terkait dengan pemberdayaan segmen UMKM. “
Sustainability bond itu ada di sisi liabilitasnya. Itu adalah salah satu inisiatif BRI dalam konteks menjawab
concern dari
stakeholders terutama investor global karena kami adalah perusahaan publik, terkait isu mengenai ESG dan bertahap akan kami tambah penerapannya,” kata Solichin menjelaskan. Di sisi lain, lanjutnya, setelah menerapkan prinsip ESG, untuk menjaga kepercayaan investor perseroan pun secara berkala dan berkesinambungan mencantumkan kinerja maupun hasilnya dalam laporan tahunan perseroan,
sustainability report dan
annual sustainability bond report.
Baca Juga: IPC TPK Kembali Layani New Service Dengan Meratus Line “Itu pertanggungjawaban kepada investor bahwa bond yang dibeli diinvestasikan pada proyek-proyek yang kami janjikan. Dalam
case BRI LRT itu kalau sudah jalan bisa mereduksi emisi karbon sekitar 8.000 ton CO2 per tahun. Dari kredit yang kami berikan kepada UMKM terutama mikro dan ultra-mikro, itu sudah bisa
create lapangan kerja baru serta mempertahankan kelangsungan usaha bagi sekitar 400.000 UMKM di Indonesia. Nah itu yang kita masukan dalam
annual sustainability bond report,” katanya memaparkan. Komitmen BRI dalam penerapan ESG sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, demi mendorong pertumbuhan yang inklusif,
people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi