BRI prediksi likuiditas mengetat di kuartal IV



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memprediksi pada kuartal IV tahun ini akan terjadi sedikit pengetatan likuiditas. Pasalnya, pertumbuhan dana simpanan lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan kredit.

Sebagai informasi, sampai Juli 2016, loan to deposit ratio (LDR) bank berkode saham BBRI ini tercatat sebesar 90%, lebih tinggi dari Juli tahun lalu sebesar 85%. Adapun, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BRI sebesar 9,18% year on year (yoy), sedangkan pertumbuhan kredit tercatat 16,46% yoy.

Haru Koesmahargyo Direktur Keuangan BRI mengatakan, pada kuartal IV 2016, kondisi likuiditas diprediksi agak mengetat, sebab pertumbuhan pendanaan  masih akan relatif stabil, sedangkan pertumbuhan kredit relatif lebih tinggi.


“Utamanya pengetatan likuiditas disebabkan karena DPK rupiah,” ujarnya, Selasa (27/9).

Menurut Haru, saat ini, untuk memenuhi kebutuhan likudiitas rupiah, bank telah mencari beberapa alternatif pendanaan baik dari pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Selain itu, BRI juga akan menerbitkan surat berharga pada tahun ini dan tahun depan. Surat berharga ini terdiri dari obligasi berkelanjutan dengan total sebesar Rp 20 triliun dan MTN senilai total Rp 5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini