BRI salurkan 66% dari total KUR tahun 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, realisasi kredit usaha rakyat (KUR) tercatat mencapai Rp 120 triliun atau 97,2% dari target tahun 2018 sebesar Rp 123,8 triliun. Adapun, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) penyaluran KUR sepanjang 2018 relatif rendah di level 0,24%. Dari realisasi tersebut, sebanyak 46,8% masuk ke sektor produksi. Meningkat dibanding realisasi tahun 2017 yang sebesar 42,3%. Menurut wilayah, penyaluran KUR didominasi Pulau Jawa, dengan porsi penyaluran sebesar 55%. Diikuti dengan Sumatra sebesar 19,4% dan Sulawesi 11,1%.

Dari sisi bank penyalur, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih menjadi jawara dengan realisasi menembus Rp 80,18 triliun kepada 3,9 juta debitur. Jumlah tersebut setara 66,81% dari total penyaluran KUR tahun lalu. Jumlah tersebut juga menembus ekspektasi penyaluran KUR BRI yang dipatok Rp 79,7 triliun tahun 2018.

Direktur Utama BRI Suprajarto menyatakan, sejak tahun 2015 lalu BRI tercatat sudah menyaluran KUR senilai Rp 235,4 triliun kepada 12,6 juta nasabah. Ke depan, pihaknya berharap para debitur KUR BRI dapat meningkatkan kelas ekonominya sehingga tak lagi menggunakan KUR alias masuk ke segmen komersial.


"Sebanyak 2,15 juta nasabah sudah naik kelas atau masuk komersial. Artinya ini sudah tidak subsidi lagi," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/1). 

Dalam meningkatkan penyaluran KUR, bank nomor wahid ini sudah memanfaatkan teknologi digital untuk pengajuan KUR.

Salah satu bentuk upayanya yaitu lewat aplikasi BRISpot yang dapat mempercepat proses pengajuan KUR sehingga meningkatkan produktivitas tenaga pemasar. Di sisi lain, BRI juga memiliki 13.121 tenaga pemasar yang saat ini fokus untuk menyalurkan KUR.

Suprajarto menambahkan, BRI juga tengah mengembangkan BRI Microfinance Center untuk memberikan edukasi kepada calon debitur KUR. Selain BRI, PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga berhasil menembus target penyaluran KUR masing-masing Rp 17,58 triliun dan Rp 15,99 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi