BRI salurkan 77% penempatan dana pemerintah dalam 3 minggu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) melakukan akselerasi penyaluran kredit atas penempatan dana yang diterima dari pemerintah. Hingga pertengahan Juli 2020, BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 7,7 triliun atau setara 77% dari alokasi yang diterima sebesar Rp 10 triliun.

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani menempatkan dana sebesar Rp30 triliun pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada 24 Juni 2020 dalam rangka mendorong percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terutama untuk sektor riil.

BRI dan Bank Mandiri mendapatkan penempatan masing-masing Rp 10 triliun. Sedangkan BNI dan BTN masing-masing mendapat Rp 5 triliun.


Baca Juga: Ini 5 bank yang menawarkan bunga deposito tertinggi

Direktur Utama Bank BRI Sunarso menjelaskan bahwa kredit atas penempatan dana dari pemerintah tersebut disalurkan kepada hampir 150 ribu pelaku usaha dengan mayoritas sebesar 61% berada di segmen mikro dengan komposisi sektor ekonomi pertanian dan perikanan mencapai 21%.

“Apabila kita lihat sebaran secara geografis, 58% penerima kredit tersebut berada di Pulau Jawa dan sisanya sebesar 42% berada di luar Pulau Jawa,” kata Sunarso dalam keterangan resminya, Selasa (14/7).

Hal ini menurut Sunarso merupakan upaya BRI untuk melakukan pemerataan ekonomi di Indonesia.

BRI telah berkomitmen bahwa atas dana yang diterima tersebut akan mampu me-leverage ekspansi kredit BRI setidaknya tiga kali untuk mendorong sektor riil, utamanya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Khusus BRI, misalkan kita dapat Rp 10 triliun maka harus ekspansi menjadi Rp 30 triliun, dan kami komit mencapai lebih dari itu. Kami punya target segmen UMKM yang mendukung sektor pangan, baik pertanian maupun pendukung industri pertanian. Demikian pula sektor distribusi dan fasilitas kesehatan. Fokus paling besar ke pangan,” ujar Sunarso.

Baca Juga: ORI017 membawa pertumbuhan investor baru 403% di BRI

BRI akan tetap ekspansi untuk terus tumbuh. Dengan begitu, UMKM akan tetap berdaya dan akan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan ujungnya mengurangi angka pengangguran.

Upaya yang dilakukan BRI selaras dengan strategi pemerintah utamanya Kementerian BUMN yang terus berupaya agar membangkitkan kembali bisnis UMKM yang tergerus akibat dampak pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto