JAKARTA. Pengembangan bisnis sapi potong membutuhkan pendanaan besar. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memanfaatkan peluang ini dengan mengucurkan fasilitas kredit ke PT Berdikari lewat pembiayaan kredit ketahanan pangan dan enegi (KPP-E). Pola ini memungkinkan peternak mendapa kredit berbunga murah. BRI menghitung, potensi kredit dari bisnis ini mencapai Rp 60 miliar, mengalir ke 500 petani sapi. Direktur Kredit UMKM Bank BRI Djarot Kusumayakti mengatakan penyaluran kredit ke peternak merupakan tahap awal. Berikutnya, BRI menyalurkan kredit ke petani produksi bahan pangan yang dikelola Berdikari. "Penyaluran tergantung kesiapan Berdikari," ujarnya, Kamis (1/8). Per Juni 2013, outstanding KPP-E BRI mencapai Rp 2,9 triliun. Angka ini 65,61% dari total KPP-E nasional. Penyaluran ini juga lebih tinggi dari realisasi KPP-E BRI Juni 2012 yang cuma Rp 2,46 triliun. BRI memiliki 20 rekanan KPP-E, mayoritas BUMN.
Direktur Utama Berdikari, Librato El Arif, mengatakan saat ini BUMN yang bergerak di bidang peternakan tersebut, membina sekitar 750 peternak sapi. Adapun total sapi ternak mencapai 13.000 sapi. Tahun ini Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran KKP-E baru Rp 2 triliun, naik 81,81%. HIngga 2012, penyaluran KPP-E Rp 8,81 triliun. Berdasarkan Rencana Kerja Kemtan hingga 2014, pemerintah menargetkan produksi daging sapi 546.000 ton.