JAKARTA. Korporasi berstatus badan usaha milik negara (BUMN) menjadi incaran utama perbankan untuk dibiayai. Maklum, kebutuhan belanja modal tahunan perusahaan pelat merah terus meningkat sejalan dengan pengerjaan proyek-proyek pemerintah. Bank Rakyat Indonesia (BRI) termasuk yang mengincar BUMN. Bank spesialis UMKM ini menargetkan plafon kredit BUMN mencapai Rp 78 triliun. Angka ini naik 44,44% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 54 triliun. Jadi, sepanjang tahun ini, BRI menyalurkan dana Rp 24 triliun. Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI, Asmawi Syam, mengatakan sebagian besar kredit BUMN akan disalurkan untuk mendukung rencana pemerintah menggenjot infrastuktur. "Kredit tahun ini juga melanjutkan proyek-proyek infrastuktur yang kami tanda tangani tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Dia mengungkapkan, hingga Februari lalu, kredit baru BUMN yang sudah dicairkan masih minim yaitu Rp 2 triliun. Penyebabnya, masih banyak BUMN yang belum menyelesaikan Rencana Kerja Anggaran dan Pengeluaran (RKAP) sehingga belum bisa melanjutkan pembangunan. Asmawi menambahkan, kredit BUMN BRI tahun lalu banyak mengalir ke sektor energi, konstruksi dan transportasi. Nah, pencairan kredit yang terdekat adalah proyek jalan tol Bali yang mencapai Rp 1,75 triliun." Pipeline penyaluran terdekat dengan Angkasa Pura untuk infrastrukturnya dan Garuda untuk pengguna jaringannya dan Perum Damri," imbuhnya.