BRI siap kembali ditunjuk jadi penyalur KUR



JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengaku siap ditunjuk Pemerintah untuk menjadi salah satu bank penyalur program kredit usaha rakyat (KUR). BRI mengklaim infrastrukturnya sudah sangat siap untuk menyalurkan kredit mikro, termasuk KUR. Menurut Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, selama ini kinerja BRI terbukti sangat baik dalam menyalurkan KUR. "Selain volume penyaluran KUR kami yang terbesar, tingkat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BRI memang masih rendah selama ini," kata Budi saat dihubungi KONTAN, Selasa (3/3). BRI mengaku tak ada masalah jika bunga KUR diturunkan menjadi 21%. Begitu pula jika batas plafon maksimal untuk kredit tanpa agunan dikurangi jadi Rp 15 juta per debitur. Semua itu, menurut Budi, memang sudah sesuai hitung-hitungan BRI selama ini. "Itulah mengapa NPL kami masih rendah," ujar Budi. Namun Budi menegaskan BRI akan menunggu kepastian lebih lanjut dari Pemerintah. "Tapi prinsipnya kita pasti akan mendukung," pungkas Budi. Di akhir 2014, jumlah KUR yang disalurkan BRI sebesar Rp 117 triliun. Terdiri atas KUR Ritel sebesar Rp 20,74 triliun dengan debitur 117.950 orang. Disertai KUR Mikro sebesar Rp 96,26 triliun dengan debitur 11.431.420 orang. Jumlah KUR kumulatif BRI ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 134,4% secara year on year (yoy) dibanding Desember 2013 yang mencapai Rp 87 triliun. Tahun ini pemerintah menargetkan volume penyaluran KUR oleh industri perbankan tahun ini bisa mencapai Rp 20 triliun. Sedangkan jumlah debitur KUR yang ditargetkan adalah 2 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan