BRI sudah, giliran BTN dan Bank Mandiri bersiap menerbitkan obligasi global



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank BUMN di tahun ini giat menjaring pendanaan melalui penerbitan surat utang berdenominasi dollar AS. Di lain sisi, investor juga menyambut antusias penerbitan obligasi tersebut.

Sustainability global bond milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) contohnya. Surat utang senilai US$ 500 juta ini oversubscribes hingga delapan kali.

“Tercatat minat beli investor terhadap obligasi ini mencapai lebih dari US$ 4,1 miliar. Sehingga dari nilai yang dirilis US$ 500 juta, ada oversubscibes hingga delapan kali,” kata Direktur Utama BRI Suprajarto kepada Kontan.co.id, Selasa (26/3).


Global sustaibability bond ini sendiri punya tenor selama lima tahun dengan kupon sebesar 3,95% pertahunnya yang dibayar tiap semester. Tahun lalu global bond perseroan dapat spread 195 bps, atau 60 bps dari global bond yang diterbitkan pemerintah Indonesia. Teranyar, sustainability bond BRI juga dapat spread yang mumpuni ayas US Treasury: 168 bps, 35 bps lebih besar dari global bond asal Indonesia.

Dua bank BUMN lainnya yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) juga punya niat serupa.

BTN tahun ini berencana akan merilis global bond pertamanya dengan target pengumpulan dana mencapai US$ 300 juta. Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko bilang penerbitan dilakukan guna menambah likuiditas terutama penambah komponen secodary reserve. Bukan untuk ekspansi kredit.

“Rencana terbitnya sekitar Juni 2019. Saat ini prosesnya kami sedang memilih lead underwriter. Kami yakin underwriter yang tepat dapat pula menarik minat investor,” katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (27/3).

Sementara Bank Mandiri dalam waktu dekat juga segera meluncurkan global bond dengan nilai maksimum US$ 1 miliar. Direktur Keuangan Mandiri Pandji Irawan mengatakan, saat ini Bank Mandiri tengah menanti izin penerbitannya.

“Saat ini perizinannya sedang diproses, kalau sudah tuntas kami akan segera masuk pasar,” kata Pandji kepada Kontan.co.id.

Sebelumnya, dalam paparan kinerja akhir Januari lalu, bank berlogo pita emas ini menyatakan punya target menerbitkan obligasi dollar senilai US$ 2 miliar. Namun, Pandji segera mengoreksi hal ini.

“US$ 2 miliar itu kebutuhan room yang direncanakan untuk memenuhi keperluan kami sepanjang 2019 dengan beragam instrumen. Sedangkan realisasinya tentu tergantung keburuhan. Dalam waktu dekat kami hanya akan menerbitkan global bond US$ 1 miliar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat